Etika Bermedia Sosial, Kamu Harus Tahu!

Media Sosial adalah sebuah platform media online yang mana penggunanya bisa dengan mudah mengakses, berpartisipasi, berbagi dan menciptakan sesuatu. Perkembangan media sosial baru-baru ini berkembang sangat pesat. Sehingga menjadi topik yang hangat untuk diperbincangkan, pasalnya banyak masyarakat yang mendayagunakan media sosial namun kurang atau bahkan tidak memahami makna media dari itu sendiri. Perkembangan media sosial sendiri secara langsung berdampak terhadap tatanan dari perilaku manusia, baik sebagai sarana informasi maupun sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar manusia.

Media sosial seakan menjadi tempat menumpahkan segala aktivitas, ide bahkan keresahan setiap penggunanya dan tidak jarang mengesampingkan etika di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahasa non baku dan tidak remi dalam berkomunikasi, sebaran informasi yang tidak jelas kebenaran atau sumbernya, beredarnya gambar dan video yang mengandung sara, pornografi dan kekerasan yang tidak layak ditonton namun silih berganti muncul dalam trending. Hal-hal semacam inilah yang akhirnya mengakibatkan media sosial menjadi platform yang kurang berguna. Padahal, jika seseorang dapat dengan bijak dan beretika saat menggunakannya, maka akan banyak manfaat yang dirasa dari media sosial tersebut.

Jadi, bagaimakah kita harus beretika dalam media sosial? Berikut ulasannya:

1. Penggunaan Bahasa yang Baik

Interaksi dalam bermedia sosial akan lebih efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan. Adapun etika berkomunikasi yang baik dalam media sosial adalah dengan tidak menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun sara. Etika tersebut tidak hanya untuk yang memberikan informasi saja melainkan juga bagi yang menerima informasi.

2. Berita yang Diinformasikan adalah Benar

Kebenaran dan kepastian dari sebuah informasi adalah hal utama yang perlu ditekankan. Bagi penyebar berita dituntut untuk cerdas dalam menyajikan berita, memastikan kebenaran isi berita berdasarkan hasil dari fakta yang ada. Sedangkan bagi penerima informasi atau pengguna media sosial, harus cerdas untuk menyaring beragam informasi yang disajikan. Melihat kembali apakah berita tersebut pasti dan jelas sumbernya, hal ini menghindarkan dari konsumsi informasi hoax.

3. Memberikan Informasi Pribadi Sewajarnya Saja

Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi sebagian orang, media sosial digunakan sebagai wadah mengeksplore diri. Beragam konten berupa aktivitas sehari-hari, gaya hidup hingga pencapaian hidup dimuat di dalamnya. Hal ini memang menjadi hak setiap insan terhadap akun media sosial yang dimilikinya, namun alangkah baiknya kita tetap perlu waspada atau berhati-hari dalam menyajikan hal-hal tersebut. Penyebaran terkait data diri dan aktivitas sehari-hari  bisa kita berikan sewajarnya saja. Karena, risiko penyalahgunaan informasi pribadi juga sering kali terjadi. Banyaknya oknum tidak bertanggungjawab menggunakan informasi pribadi untuk kepentingan sendiri.

Adanya etika dalam bermedia sosial perlu ditanamkan pada diri setiap insan. Harapannya agar timbul rasa bertanggungjawab dan bijak dalam menggunakan media sosial. Selain itu, bagi setiap orang yang menggunakan media sosialnya dengan etika yang baik, maka beragam informasi yang disajikannya juga akan bernilai baik. Hal ini akan berpengaruh pada track record penggunaan media sosial.

 

 

Aryni Sakinah – KPI 3 A

 

Dikirim dari Email untuk Windows

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023