Jika dibandingkan dengan kondisi 2 bulan kebalakang tepat nya di bulan Agustus dan September 2021,cuaca yang di timpakan dari 2 bulan kebelakang sangat lah panas yang sesampai nya kaum rebahan pun merajalela di saat itu dan sekarang pun sudah pindah bulan yang dimana di perkirakan akan terjadi nya musim hujan di bulan Oktober dan November,Di mana masyarakat harus mewaspadai datang nya musim pancaroba yang tidak jelas. Agar masyarakat dapat menyiapkan diri akan terjadinya bencana yang tidak di inginkan.
Jelas ada faktor pemicu sehingga beberapa batas iklim berubah yang secara langsung atau implikasinya akan mempengaruhi keadaan batas-batas iklim lainnya. Mungkin terdapat pada 2 bulan kebalakang dimana di situ cuaca yang amat panas dan belum pernah turun hujan masyarakat pun males untuk berkatikvitas di hari libur di karnakan yang cuaca nya amat panas dan tiba lah di bulan Oktober ini kemungkinan hujan akan turun sampai di bulan November,yang di kutip oleh BMKG: Prakiraan Musim Hujan 2021/2022 pada 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Hujan 2021/2022 pada kisaran bulan Oktober dan November 2021 sebanyak 232 ZOM atau 67,8% dari 342 ZOM. Dan dimana masyarakat harus berwaspada pada 2 bulan kedepan biar tidak ada terjadi bencana yang di inginkan seperti banjir,longsor, dan gempa bumi.
Maka dari itu masyarakat harus bersatu tenaga di musim hujan ini dimana agar masyarakat tentram dan tidak ada timbul bencana yang tidak diinginkan terjadi di musim hujan ini dan kemungkinan hujan akan turun di sore hari dan bisa juga pada malam hari yang dimana terjadi peningkatan interaksi konveksi (cara paling umum untuk pemanasan dan pengembangan awan,terutama kabut konvetkif di iklim). Maka dari itu kita benar benar harus waspada dan mempersatukan tenaga masyarakat biar tidak terjadi bencana tersebut.
Kondisi iklim pada peralihan tentu sangat menarik untuk kita ketahui. Iklim yang akan terjadi adalah iklim rata-rata musim pancaroba, khususnya hangat dan berangin. Kondisi iklim dengan kondisi tenang biasanya terjadi pada awal hari dimana angin bertiup sepoi-sepoi, kabut tidak terlalu banyak sehingga sinar matahari sangat hangat, dan suhu udara sangat terik karena panasnya matahari. Kemudian di siang hari, seiring dengan perkembangan awan yang sangat cepat, itu akan membentuk awan tebal yang sangat besar, angin puyuh juga menjadi sangat menakjubkan tanpa henti, kilatan petir mulai muncul dan suara petir terdengar, dan hujan mulai turun. Hujan yang terjadi umumnya deras dengan durasi yang cukup singkat. Kabut tebal ini merupakan kabut konvektif (cumulonimbus) yang telah memasuki masa dewasa atau mengalami sebagai penyebab peristiwa iklim yang mengerikan melalui petir, kilat, angin kencang atau siklon, hujan sedang hingga lebat, dan hujan es. Kabut cumulonimbus biasanya terjadi pada siang hari hingga sore hari dan sore hari hingga pagi hari.
Alangkah baik nya kepada masyarakat selalu memantau kondisi iklim agar tidak terjadi bencana yang di inginkan dan juga untuk menjaga ke sejahteraan penduduk setempat maka dari itu kita selalu taat pada kebersihan yang sudah di siapkan dari hal membuang sampah di tempat dan hal yang lain juga agar tidak terjadi bencana. Marilah kita untuk sadar dari hal yang kecil mari kita sejahterakan negara ini.
Fahmi Firmansyah
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jawa Barat
Tidak ada komentar
Posting Komentar