Matikan Budaya Plagiarisme


Oleh: Fajar Zain Nur'aziez


Plagiarisme adalah perilaku tercela yang sudah menjadi masalah yang
tak asing lagi di kalangan akademisi saat ini. Mulai dari pelajar
sekolah menengah, mahasiswa, sarjana, bahkan seseorang dengan gelar
doctor atau profesor pun bisa saja melakukan hal ini. Problematika ini
seharusnya menjadi salah satu dari sekian banyak persoalan dalam dunia
pendidikan yang patut mendapat perhatian.

Plagiarisme atau dengan kata lain menjiplak karya orang lain dan
mengakuinya sebagai karya pribadi, tentu menjadi perilaku yang sangat
tidak pantas, terlebih jika dilakukan oleh orang-orang yang
notabene-nya berstatus sebagai akademisi. Plagiarisme bukan hanya
tidak menghargai hasil jerih payah orang lain, melainkan juga
pencurian sebuah karya dan sebuah tindakan yang tak tahu malu. Namun
hal ini masih terus saja terjadi dan malah berkembang menjadi sebuah
budaya tak etis yang lumrah di berbagai kalangan.

Plagiarisme hari ini akhirnya mulai menjadi sorotan publik setelah
terungkapnya kasus plagiarisme yang bahkan melibatkan rektor dan salah
satu universitas ternama di Indonesia. Mengingat rektor adalah
pimpinan dari sebuah universitas yang sudah seharusnya menjadi panutan
untuk generasi bangsa yang selanjutnya, maka kasus yang terjadi
beberapa waktu lalu jelas menjadi persoalan yang tak bisa diabaikan
oleh berbagai pihak. Jika rektor saja sudah terlibat dengan
plagiarisme, bagaimana dengan orang-orang yang berada di bawahnya.

Karena kasus plagiarisme itu juga, nama baik perguruan tinggi menjadi
tercoreng di mata banyak orang. Untuk mengembalikannya tentu bukan
persoalan yang mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan. Pemerintah
wajib mengambil tindakan tegas jika mengetahui adanya tindak
plagiarisme, menghukum setiap pelaku plagiarisme dengan hukuman yang
sesuai, mengadakan pengawasan yang ketat pada hal-hal yang berkaitan
dengan karya ilmiah, dll.

Mahasiswa, dosen, dan para akademisi lainnya juga harus menyadari
bahwa plagiarisme bukanlah perilaku yang dapat dibenarkan apapun
alasannya. Dan untuk membuat nama perguruan tinggi kembali harum, para
akademisi wajib berinovasi dan saling berlomba dalam menghasilkan
karya-karya orisinil yang bisa bermanfaat bagi banyak orang, bahkan
jika perlu karya-karya tersebut dapat mengangkat nama Indonesia di
kancah dunia.

Jika problematika plagiarisme di Indonesia dapat diatasi dengan baik,
maka tak diragukan lagi bahwa dunia pendidikan di Indonesia akan naik
ke level yang jauh lebih tinggi lagi, mengharumkan nama bangsa
Indonesia, dan membuat dunia akademik di Indonesia tak dipandang lagi
dengan sebelah mata.


Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024