Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Pimpinan Jamaah Persatuan Islam Neglasari rutin mengadakan kajian setiap minggunya. Kajian yang dihadiri oleh ibu-ibu di masyarakat setempat diadakan setiap hari sabtu. Yang dibahas dalam kajian ini berupa tafsir yang membahas juga tajwid serta terjemahan.
Pengajian ini sudah diadakan selama 10 tahun. Pada awalnya ibu-ibu yang mengikuti kajian ini berjumlah 60-70 orang yang berasal dari masyarakat di luar Neglasari. Namun semakin kesini semakin berkurang jamaah yang hadir karena di daerah asal sudah mulai ada pengajian serupa.
"Di pengajian ini tidak terfokus pada jumlah, namun apa yang diajarkan dan disampaikan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi fokus," ujar Ustadzah Heni Siti Suheni, S. Kom. I sebagai pengisi tetap pengajian rutin di Masjid PJ Persis Neglasari. Sabtu (05/12/2020).
Pengajian rutin ini sempat terhenti selama pandemi di bulan Maret. Karena di satu sisi masjid dan sekolah ditutup sedangkan di sisi lain pasar, mal, dan bioskop tetap dibuka, maka kajian rutin ini diadakan kembali di bulan Juni dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Karena jika ketika pandemi ini, terlalu abai juga tidak boleh karena dikhawatirkan akan terpapar. Juga tidak boleh terlalu waspada karena nanti ilmu akan melemah," ungkap Ustadzah Heni.
Ustadzah Heni juga berpesan bahwa jangan sampai pandemi membuat kita berhenti dalam mencari ilmu. Karena amalan yang paling besar di hadapan Allah SWT adalah oang yang menuntut ilmu.
Reporter: Nadiya Amalia Risalah KPI/3C
Pengajian ini sudah diadakan selama 10 tahun. Pada awalnya ibu-ibu yang mengikuti kajian ini berjumlah 60-70 orang yang berasal dari masyarakat di luar Neglasari. Namun semakin kesini semakin berkurang jamaah yang hadir karena di daerah asal sudah mulai ada pengajian serupa.
"Di pengajian ini tidak terfokus pada jumlah, namun apa yang diajarkan dan disampaikan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi fokus," ujar Ustadzah Heni Siti Suheni, S. Kom. I sebagai pengisi tetap pengajian rutin di Masjid PJ Persis Neglasari. Sabtu (05/12/2020).
Pengajian rutin ini sempat terhenti selama pandemi di bulan Maret. Karena di satu sisi masjid dan sekolah ditutup sedangkan di sisi lain pasar, mal, dan bioskop tetap dibuka, maka kajian rutin ini diadakan kembali di bulan Juni dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Karena jika ketika pandemi ini, terlalu abai juga tidak boleh karena dikhawatirkan akan terpapar. Juga tidak boleh terlalu waspada karena nanti ilmu akan melemah," ungkap Ustadzah Heni.
Ustadzah Heni juga berpesan bahwa jangan sampai pandemi membuat kita berhenti dalam mencari ilmu. Karena amalan yang paling besar di hadapan Allah SWT adalah oang yang menuntut ilmu.
Reporter: Nadiya Amalia Risalah KPI/3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan