Maryam Alhukmah Shabiyya, Mahasiswi UIN SGD Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al Washliyah

DakwahPos.Com, Bandung – PW Al Jam'iyatul Washliyah Provinsi Jawa Barat mengadakan lomba dakwah digital dalam rangka hari ulang tahun yang ke-90, pada (17-28/11/2020).  Lomba tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu, kategori anak, kategori remaja, dan kategori dewasa. Lomba dakwah digital ini diketuai oleh Dr. Uwes Fatoni. M.Ag sebagai Ketua Pelaksana, dan Kh. Ahmad Aidin Tamim Sebagai Ketua Al Jam'iyatul Washliyah.


Tercatat sebanyak 148 peserta yang mengikuti lomba dakwah digital ini. Pemenang lomba diumumkan melalui instagram Al Jam'iyatul Washliyah. Masing-masing kategori memiliki enam Juara, yaitu juara pertama, kedua, ketiga serta juara harapan pertama, kedua, ketiga.


Maryam Alhukmah Shabiyya adalah salah satu peserta dalam lomba dakwah digital ini, ia mengangkat tema dakwah yaitu "Pentingnya Ajarkan Anak Shalawat". Namun sangat disayangkan, ia belum dapat menjadi yang terbaik pada kesempatan lomba tersebut. Tetapi hal ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar.


Pada video ceramahnya, Maryam memberikan penjelasan mengapa orangtua harus mengajarkan anaknya bershalawat. Maryam juga menjelaskan apa saja manfaat ketika anak sering mendengarkan shalawat. Selain itu, Beliau juga memberi tahu Shalawat yang biasanya disukai anak-anak.


"Ternyata mengajarkan shalawat sejak dini mampu memberikan banyak manfaat pada si kecil. Selain mampu meningkatkan rasa keimanannya, akhlak si kecil pun semakin terpupuk menjadi akhlak yang baik. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi si kecil, karena akan berhubungan langsung dengan orang lain. Selain itu, shalawat juga akan menjadi tabungan syafaat bagi si kecil ketika di akhirat". Katanya.


Dalam video ceramahnya, Maryam mengatakan bahwa selain menanamkan rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW, shalawat juga mengajarkan si kecil untuk tumbuh rasa imannya sejak dini. Hal ini tentu saja sangat penting bagi perkembangan si kecil, terlebih di usia balita merupakan masa usia emas untuk menumbuhkan keimanan pada diri anak.

"Dengan adanya rasa iman yang tumbuh pada diri si kecil akan membantu si kecil lebih mudah mengerjakan ibadah wajib saat si kecil sudah memasuki usia 7 tahun. Jadi para orang tua tidak perlu lagi meminta si kecil untuk melaksanakan ibadah sehari-hari, karena si kecil sudah terbiasa dan bertanggungjawab atas ibadah yang diwajibkan kepadanya." Tuturnya.

Mahasiswi KPI semester tiga ini menjelaskan, terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak untuk bershalawat. Pertama, Perdengarkan Shalawat Sejak Anak Lahir, dengan memperdengarkan shalawat sejak si kecil lahir akan membuat si kecil terbiasa dengan bacaan shalawat. Orangtua bisa meninabobokan si kecil dengan membaca shalawat. Selain akan membuat si kecil tertidur, ternyata bacaan shalawat juga mampu terserap diingatannya dan saat si kecil sudah bertambah usia, si kecil tidak asing dengan bacaan shalawat.


"Kedua, Membiasakan Bershalawat Saat Hendak Berdoa, salah satu adab berdoa adalah dengan membaca shalawat terlebih dahulu. Orangtua bisa membiasakan si kecil untuk mengucap shalawat sebelum berdoa dan hal ini akan menjadi kebiasaan si kecil hingga usia dewasa. Hal ini akan semakin meningkatkan kecintaannya terhadap Allah SWT dan Rasul.


Gadis 19 Tahun ini juga mengatakan, cara yang ketiga adalah Koreksi Bacaan Shalawat Jika Ada yang Salah, agar bacaan shalawat si kecil lebih fasih, Moms bisa mengoreksi bersama bacaan shalawat si kecil agar tidak menjadi kebiasaan hingga dewasa. Hal ini sangat penting karena akan bersinggungan dengan makna shalawat. Selain itu, ada baiknya orangtua juga memberikan penjelasan mengenai arti bacaan shalawat, sehingga si kecil lebih mudah meresapi makna shalawat yang sedang dibacanya.


"Shalawat yang sekarang ini viral adalah shalawat Allahul Kaafi", Ujarnya. "Allahul Kaafi, Robbunal Kaafi, Qhosodnal Kaafi, Wajadnal Kaafi, Likullin Kaafi, Kafaanal Kaafi, Wani'mal Kaafi Alhamdulillah". Sebagai penutup ceramah.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023