Menunggu sakit, baru mencegah?

Oleh : Siti Sayidatul Wafa

Beberapa orang harus menunggu kecelakaan dahulu, baru mau ia disiplin berkendara. Beberapa orang harus menunggu demam terlebih dahulu, baru ia takan hujan-hujanan. Beberapa orang harus menunggu sakit dahulu, baru ia mau hidup sehat.

Mengapa orang harus menunggu itu? Mengapa tidak memilih percaya saja. Jika kita memilih percaya akan ada banyak orang yang bisa menggunakan watunya lebih baik lagi. Jika kita percaya maka masih ada banyak waktu untuk menghindari hal buruk terjadi.

Orang Indonesia lebih memilih untuk menunggu daripada percaya. Sudah terbukti di masa pandemi kita orang Indonesia lebih memilih menunggu pandemic menjalar ke seluruh penjuru daerah, baru kita sadar agar pentingnya protocol kesehatan yang dari dulu di peringatkan. Kita lebih memilih menunggu banyak orang meninggal, tangisan di mana-mana, dan dilanda kesedihan baru kita menerapkan protocol kesehatan dengan baik.

Apakah kita akan terus memilih menunggu? Ayo bergeraklah! Orang Indonesia tidak mungkin seperti itu. Bangsa kita telah hilang jati diri. Mari bangun lagi!. Bangsa yang dulunya  sangat percaya diri, bangsa  yang unggul, apakah sekarang kita tetap memilih menunggu?

Tetap menerapkan protocol kesehatan kapanpun dimanapun kita berada. Karena kita tidak tahu apa takdir kita kedepannya, tetap fokus dan berjaga-jaga. Bukankah lebih baik mencegah dibanding mengobati? Bukankah orang-orang akan berhamburan ketika sirine menyala?

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023