Oleh : Adam Faza Gimnastiar
Pekerjaan bisa dibilang sebagai hal yang pokok dalam kehidupan, utamanya ketika seorang tersebut adalah laki-laki yang wajib memiliki nafkah untuk keluarganya. Sehingga banyak sekali orang-orang berstigma bahwasanya kita seseorang yang sudah memiliki kerja, utamanya jika ia adalah seorang mahasiswa tingkat akhir, maka ia tak perlu menuntaskan pendidikanya, atau ia bisa saja untuk menunda kelulusan tersebut dengan alasan memfokuskan diri untuk bekerja.
Namun, stigma itu muncul dikarenakan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menunda kelulusanya, salah satunya ialah jika mahasiswa tersebut memiliki kondisi ekonomi yang kurang mendukung sehingga ia lebih memilih bekerja, atau bisa disebut dengan "Kerja Karena Butuh". Di sisi lain ada pula yang lebih mendahulukan pendidikan nya karena ia tak ingin buru-buru masuk dunia kerja, tanpa memiliki pondasi ilmu pengetahuan yang cukup bisa membantunya nanti dalam dunia kerja. Tak jarang pula dapat kita temui alasan dari mahasiswa yang merasa sudah nyaman dan memang sesuai jalurnya, dan mereka merasa tidak perlu menuntaskan pendidikanya tersebut.
Hal inilah yang mungkin banyak terbesit pula didalam pikiran mahasiswa tingkat akhir, mereka yang sudah memiliki pekerjaan, mereka akan dihadapi dengan pilihan berat seperti ini. Kegalauan ini tentunya terkadang jadi masalah pokok dari menumpuknya jumlah mahasiswa di setiap perguruan tinggi, tak jarang dapat kita temui mahasiswa yang sudah menjalani masa perkuliahanya selama hampir tujuh tahun.
Namun tak dapat dipungkiri, di Indonesia "Gelar" menjadi salah satu tolak ukur wajib yang digunakan oleh instansi kerja dalam merekrut anggota baru mereka. Tak jarang pula pamor universitas menjadi pengaruh untuk seorang HRD untuk mengambil pekerja baru yang akan bekerja sama dengan mereka.
Kegalauan yang mungkin dirasakan oleh seluruh mahasiswa tingkat akhir ini pada akhirnya harus dikembalikan lagi pada niat awal kita dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi, yakni mengubah pola pikir seseorang dan memperluas wawasan sehingga dapat menjadi manusia yang berkembang serta dapat memberikan efek positif terhadap lingkungan sekitarnya. Dan tentunya, sebagai mahasiswa tingkat akhir, harus memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar, terutama dalam hal yang berhubungan dengan orang tua, mereka adalah seseorang yang wajib kita banggakan dan kita bahagiakan, dan salah satunya ialah dengan lulus dari universitas secara tepat waktu serta tentunya mendapatkan pekerjaan setelahnya.
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung
Alamat : Permata Biru Blok T2. 118 RT. 7 RW. 29, Cimekar, Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat.
083822662210 (WA), adamfazag6@gmail.com
Pekerjaan bisa dibilang sebagai hal yang pokok dalam kehidupan, utamanya ketika seorang tersebut adalah laki-laki yang wajib memiliki nafkah untuk keluarganya. Sehingga banyak sekali orang-orang berstigma bahwasanya kita seseorang yang sudah memiliki kerja, utamanya jika ia adalah seorang mahasiswa tingkat akhir, maka ia tak perlu menuntaskan pendidikanya, atau ia bisa saja untuk menunda kelulusan tersebut dengan alasan memfokuskan diri untuk bekerja.
Namun, stigma itu muncul dikarenakan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menunda kelulusanya, salah satunya ialah jika mahasiswa tersebut memiliki kondisi ekonomi yang kurang mendukung sehingga ia lebih memilih bekerja, atau bisa disebut dengan "Kerja Karena Butuh". Di sisi lain ada pula yang lebih mendahulukan pendidikan nya karena ia tak ingin buru-buru masuk dunia kerja, tanpa memiliki pondasi ilmu pengetahuan yang cukup bisa membantunya nanti dalam dunia kerja. Tak jarang pula dapat kita temui alasan dari mahasiswa yang merasa sudah nyaman dan memang sesuai jalurnya, dan mereka merasa tidak perlu menuntaskan pendidikanya tersebut.
Hal inilah yang mungkin banyak terbesit pula didalam pikiran mahasiswa tingkat akhir, mereka yang sudah memiliki pekerjaan, mereka akan dihadapi dengan pilihan berat seperti ini. Kegalauan ini tentunya terkadang jadi masalah pokok dari menumpuknya jumlah mahasiswa di setiap perguruan tinggi, tak jarang dapat kita temui mahasiswa yang sudah menjalani masa perkuliahanya selama hampir tujuh tahun.
Namun tak dapat dipungkiri, di Indonesia "Gelar" menjadi salah satu tolak ukur wajib yang digunakan oleh instansi kerja dalam merekrut anggota baru mereka. Tak jarang pula pamor universitas menjadi pengaruh untuk seorang HRD untuk mengambil pekerja baru yang akan bekerja sama dengan mereka.
Kegalauan yang mungkin dirasakan oleh seluruh mahasiswa tingkat akhir ini pada akhirnya harus dikembalikan lagi pada niat awal kita dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi, yakni mengubah pola pikir seseorang dan memperluas wawasan sehingga dapat menjadi manusia yang berkembang serta dapat memberikan efek positif terhadap lingkungan sekitarnya. Dan tentunya, sebagai mahasiswa tingkat akhir, harus memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar, terutama dalam hal yang berhubungan dengan orang tua, mereka adalah seseorang yang wajib kita banggakan dan kita bahagiakan, dan salah satunya ialah dengan lulus dari universitas secara tepat waktu serta tentunya mendapatkan pekerjaan setelahnya.
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung
Alamat : Permata Biru Blok T2. 118 RT. 7 RW. 29, Cimekar, Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat.
083822662210 (WA), adamfazag6@gmail.com
Tulisan ini pernah dimuat di Argumentasi Kompas pada tanggal 25 September 2019
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan