Sentimen KPAI Dengan Hal Yang Berbau Tembakau

2019 akan menjadi tahun terakhir PB Djarum mengadakan audisi. Faktor yang menyebabkan pemberhentian ini dikarenakan adanya tuduhan dari KPAI mengenai eksploitasi anak yang dilakukan oleh PB Djarum.

Sosial media twitter pun saat ini sedang ramai dengan hashtag #bubarkanKPAI dan sempat menjadi trending nomor satu di trending twitter Indonesia. Ribuan tweet bertebaran dan mayoritas membela pihak PB Djarum.

Bagaimana tidak, dari dulu hingga sekarang sudah tidak diragukan lagi PB Djarum telah menghasilkan begitu banyak atlet bulutangkis ternama di Indonesia yang berprestasi. Tentu saja keputusan tersebut mendapatkan perhatian dan beragam respon dari para warganet.

Pihak KPAI mendesak penghentian audisi PB Djarum karena dianggap mengandung unsur eksploitasi berupa kewajiban setiap anak mengenakan seragam berlogo Djarum Badminton Club yang identik dengan merek rokok.

"Kami sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulutangkis harus terus dilakukan, tetapi tidak boleh ada eksploitasi anak," ujar Ketua KPAI.

Menurut saya, sikap yang dilakukan KPAI kepada PB Djarum terkesan berlebihan dan sepihak, padahal jika dilihat dari sisi positifnya PB Djarum sudah banyak berjasa pada negeri ini salah satunya telah berjasa melahirkan atlet-atlet berprestasi dikancah nasional maupun internasional yang mengharumkan nama bangsa Indonesia. Secara Hukum, KPAI bisa saja menang, namun secara etis sikap yang ditunjukkan oleh KPAI ini sangat tidak dewasa.

Fariz Yusran
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023