Penurunan Moralitas Akibat Penggunaan Gawai


Penurunan Moralitas Akibat Penggunaan Gawai


Dizaman modern ini kita tidak bisa pungkiri gawai menjadi kebutuhan tiap orang, dari mulai anak-anak sampai orang tua sekalipun. Bahkan dewasa ini gawai diperbolehkan untuk digunakan pada kegiatan belajar dan mengajar. 

Pernyataan tersebut mengundang kontroversi di masyarakat akan kah belajar tetap efektif?.  Ketika gawai dipakai untuk belajar,  itu berpengaruh sangat besar bagi siswa, salah satunya siswa lebih mudah mengakses materi yang sedang dipelajari. Tetapi disisi lain siswa menjadi tidak kondusif karena tidak semua siswa yang bisa memanfaatkan gawai  tersebut dengan baik.

Pemanfaatan gawai yang kurang baik salah satunya adalah siswa mengakses sosial media pada saat belajar sehingga kegiatan belajar dan mengajar menjadi kurang efektif. Dan belakangan ini banyak sekali siswa-siswa yang memanfaatkan sarana media didalam gawai untuk melakukan suatu ajang lelucon terhadap guru yang seharusnya di hormati. Tetapi sayangnya hal tersebut malah dianggap lumrah dan mendapat pujian dari warganet.

Contohnya ketika siswa itu membuat lelucon kepada gurunya, warganet banyak yang memuji keberaniannya dan banyak pula siswa-siswa lainnya yang mengikuti hal tersebut hanya untuk terlihat "kekinian" oleh warganet.

Dari contoh diatas bisa kita lihat penurunan moralitas siswa yang disebabkan dampak negatif dari penggunaan gawai tersebut. Selain itu penggunaan gawai dalam proses belajar membuat siswa menjadi tidak konsentrasi dikarenakan didalam gawai itu sendiri banyak sekali fitur-fitur menarik salah satunya adalah game

Bagaimana bisa, siswa bisa efektif belajar jika konsentrasinya pun terpecah oleh fitur yang lebih menarik di dalam gawai. Meskipun tidak semua siswa seperti itu, ada pula siswa yang sangat baik memanfaatkan gawai tersebut seperti merekam apa yang sedang guru jelaskan untuk di kirimkan kepada teman yang tidak hadir atau mengakses materi yang sedang dibahas dan lain sebagainya.

Penggunaan gawai untuk menunjang proses belajar sangat menjadi kurang efektif. Maka dari itu meskipun banyak dampak positif dari penggunaan gawai tersebut tetap saja dampak negatifnya sangat besar dan sulit untuk diminimalisir.

Menurut saya sah sah saja membawa gawai ke sekolah tetapi alangkah baiknya jika gawai pada saat kegiatan belajar dan mengajar di simpan diloker ataupun mematikannya dan apabila perlu gawai dikumpulkan di guru sehingga siswa bisa fokus belajar dan pihak sekolah harus memberikan sanksi yang tegas terhadap siswa yang melanggar aturan tersebut sehingga mendapatkan titik jera. 


Annisa Zahra Salsabila
Mahasiwa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung. 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023