Pemerintah Tak Hiraukan Karhutla

Oleh : Deni Heldiansyah Putra

Beberapa minggu ini, Indonesia dilanda kebakaran hutan yang hebat. Pasalnya, ada dua pulau yang dilanda kebakaran, Kalimantan dan sumatera. Tak tanggung-tanggung, asap yang dihasilkan oleh kebakaran tersebut sampai ke negri jiran, Malaysia. Persengketaan pun terjadi antara kedua negara.

Kapan karhutla di indonesia berakhir? Pertanyaan tersebut sering dilontarkan masyarakat kepada pemerintah. Namun, kemana perhatian pemerintah terhadap masyarakat? Kualitas udara yang kian hari makin memburuk, membuat masyarakat sekitar tak dapat lagi menghirup udara segar.

Berbagai bantuan seperti sumbangan terus disalurkan oleh masyarakat Indonesia kepada korban bencana. Tapi sama saja, jika pemerintah tak memberi bantuan pemadaman, asap akan terus mencemari udara mereka. Yang pada akhirnya, akan ada warga-warga sekitar yang menderita kanker paru-paru, dan melihat bayi-bayi tewas karena tak mendapat udara segar yang cukup.

Kabarnya, menurut Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), pencemaran udaranya mencapai angka 500. Artinya, kualitas udara di Palangkaraya ada pada level Berbahaya bagi semua populasi yang terpapar pada waktu tersebut. Begitupun yang terjadi di pekanbaru, kualitas udara di sekitar lokasi karhutla masuk dalam kategori tidak sehat.

Masayrakat butuh bantuan dan perhatian dari pemerintah. Jika pemerintah tetap tak beri perhatian lebih, maka angka korban yang tercemar polusi udara di Kalimantan dan Sumatra akan terus bertambah. Semoga pemerintah cepat tangani bencana ini.

Deni Heldiansyah Putra, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023