Pemerintah Diam, Masyarakat Terancam

Oleh : Desti Jakiah

Lagi, kebakaran hutan kini tengah melanda paru-paru bumi.  Setelah kebakaran di Hutan Amazon yang menghanguskan ribuan hektar hutan, baru-baru ini kebakaran hutan   melanda Provinsi Riau. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) di Provinsi Riau mencapai 49.266 hektare (Ha). Menurut Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ada 73 titik panas. Diantaranya 45 merupakan titik api di 8 kabupaten dan kota.

Penyebab kebakaran bukan hanya sekedar karena musim panas. Sebab, tak mungkin hutan terbakar hingga ribuan  hektar jika tidak ada yang membakarnya dengan sengaja. Namun, siapa dan apa motifnya memang belum di ketahui.

Timbulnya asap tebal dari kebakaran hutan ini membuat resah masyarakat. Pasalnya, asap tebal tidak hanya membuat mata perih dan jarak pandang menjadi dekat saja, tetapi hingga menimbulkan infeksi saluran pernafasan pada anak-anak dan orang dewasa. Tentu saja ini bukanlah hal yang sepele. Nyawa masyarakat terancam jika hal ini terus terjadi. Tidak hanya manusia, berbagai macan satwa pun terancam habitatnya. Bahkan, banyak satwa yang mati terbakar hidup-hidup. Memprihatinkan.

Anehnya lagi, kebakaran terus saja berulang dan  berulang. Seolah pemerintah tidak pernah bisa untuk menanggulanginya. Atau malah, pemerintah yang menimbulkannya?

Seharusnya, pemerintah sigap mengambil tindakan dalam menanggulangi kebakaran hutan. Jika pemerintah tidak bertindak dan hanya diam saja tanpa melakukan apapun, maka masyarakat yang akan terancam.  

Penulis, KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023