Mari Menghemat Air

Oleh: Desti jakiah

Kemarau panjang, itulah yang sedang terjadi saat ini. Kekeringan terjadi dimana-mana. Petani sedih karena sawahnya yang kian hari kian mengering. Pun warga yang mulai mengeluh karena keringnya sumber-sumber mata air di beberapa desa. Bukan hanya petani dan masyarakat yang mengalami dampak dari kemarau ini tetapi seluruh lapisan masyarakat pun ikut merasakan kegelisahan dengan kemarau tahun ini.

Padahal, seharusnya di bulan ini sudah masuk ke musim hujan. Namun, kemarau tetap saja berlanjut walaupun sesekali mendung menghiasi langit. Selokan surut, sawah kering, ikan-ikan mati dan waduk  sudah seperti jalan aspal yang surut di tengah-tengah banjir.

Berbagai usaha telah di lakukan masyarakat di desa dan kota-kotanya seperti shalat istisqo agar hujan segera turun. Namun, sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda akan turun hujan.

Mirisnya lagi, para oknum memanfaatkan kekeringan yang melanda ini dengan membakar hutan, bahkan gunung-gunung pun ikut dibakar hanya untuk kepentngan sekelompom orang saja sampai mengorbankan beribu-ribu jiwa. Sangat di sayangkan sekali, tak ada yang bisa mengungkapkan siapa pelakunya. Padahal, pembakaran hutan adalah perbuatan yang sangat kejam karena meresahkan warga sekitarnya dan membuat para warga kesulitan untuk menghirup udara segar.

Satu hal yang bisa kita lakukan saat ini ialah menghemat penggunaan air bersih. Gunakan dengan sebaik-baiknya agar kehidupan terus berlanjut walaupun hujan tak tentu turun. Sangat penting bagi kita untuk menghemat air saat kemarau meland dan tidak menghambur-hamburkannya.

Penulis, Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023