Korupsi Uang Rakyat Menjadi Kewajiban



Korupsi bukan hal tabu lagi di dengar semenjak terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di jaman itu gencar gencarnya para Elit melakukan Hal-Hal kotor. Ini bukan cerita Motivasi untuk diikuti namun statement ini menjadi kata yang sering dibahas oleh golongan bawah, dan atas secara tidak sadar mereka malah melakukan hal-hal itu dengan mata buta dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sayangnya ketika mereka tertangkap dan menjadi terduga bahkan tersangka, wajah mereka berseri, bahagia tanpa merasa berdosa. Mereka mulai berdalih dan beralasan bahwa "Kami Korban" seolah-olah apa yang mereka lakukan itu tidak apa-apa nya ketika dihadapkan dengan Hukuman.
Yang lebih menyeramkan adalah ketika orang-orang yang buta terhadap hukum, buta akan keadilan, kurang rangkulan dari pemerintah. Ketika melakukan tindak pidana mereka tidak mempunyai tumpuan pembelaan. Miris memang Hukum di indonesia semakin menggila, semakin terus mencabik, menyiksa golongan bawah. Banyak dari mereka Korban salah tangkap kemudian ketika dikembalikan kepada keluarga sudah Tidak Bernyawa.
Dan aparatur negara, seolah tidak berdosa membunuh orang tidak bersalah. Tapi ketika golongan elit bermain dalam ruangan gelap untuk mendiskusikan dan melancarkan aksi mereka untuk mencuri uang negara, mereka akan tetap aman bahkan ada yang menjamin keamanan mereka ketika ketahuan melakukan sesuatu.
Sudah terlampau kita kecewa dengan Pemerintah, banyak berita yang menayangkan korupsi dinegara negara tetangga yang hukumannya sangat setimpal atas tindakannya, namun dinegeri ini malah diperlakukan bagai para raja, bagai tuan yang akan tetap dipuja.
Ada apa? Kami hanya bisa menyimpulkan ketika Para Elit korupsi dan mereka bahagia ketika dalam tahanan mereka aman, tanpa siksaan. Kami curiga Para Aparatur Negara juga berkecimpung dalam dunia tersebut.
Bahkan dalam salah satu acara Tv Nasional "Mata Najwa" membahas tentang korban salah tangkap. Mereka diperlakukan tidak manusiawi, aparat memaksa untuk mengakui kesalahan yang bukan mereka lakukan. Mereka para korban salah tangkap terpaksa "meng iyakan" pertanyaan aparat mereka yang melakukan karena mereka sudah tidak kuat dengan siksaan yang terus menerus mereka terima.
Ini seharusnya menjadi reflleksi bagi aparat dan pemerintah. Seharusnya keadilan diatas segaala-galanya tanpa pandang bulu, tanpa melihat latar belakang golongan. Salah tetap akan salah dan benar akan tetap benar. Namun sayang untuk saat ini itu hanya mimpi.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023