Bersyukurlah Wahai Penguasa

Dari Aji Saputra,

Korupsi adalah suatu perilaku tidak amanahnya seseoramg yang diberi kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. 
Ironisnya, tindakan keji ini dinegara Indonesia dianggap hal yang sudah biasa parahnya lagi seolah-olah menjadi sebuah prestasi dikalangan mereka.

Ada dua faktor yang membuat orang ketagihan melakukan korupsi yaitu faktor internal dan eksternal, sifat tamak atau serakah termasuk faktor internal. 
Sifat ketidakpuasan manusia itu hanya menyebabkan hal ini sering terjadi. Yang kedua, gaya hidup yang konsumtif. Gaya hidup konsumtif menuntut manusia untuk hidup bermewah-mewahan. 
Jika gaya hidup ini tidak seimbang dengan pendapatan, maka ia mencari solusi bagaimana cara untuk memenuhi gaya hidup tersebut dengan segala cara. Selain itu, ada juga faktor eksternal yaitu faktor politik, faktor hukum, faktor ekonomi, dan faktor organisasinya.

Faktor politik, sifat individualitas yang sangat tinggi serta daya saing yang kuat memicu terjadinya tindakan korupsi, seperti suap menyuap untuk meraih kekuasaan. Faktor hukum, ketidaktegasan lembaga hukum menjadi alasan kuat dalam tindak korupsi ini karena adanya beberapa orang memang sengaja menyuap agar terhindar dari masalah. Faktor ekonomi, setiap orang mempunyai kebutuhan masing-masing yang berbeda. 

Ada segelintir orang yang berada dalam suatu lembaga bertujuan untuk memperkaya diri, gaji yang tidak memenuhi ekspetasi, atau faktor lain yang mendesak sehingga melakukan hal tersebut. 

Faktor organisasi, akibat kurang baiknya koordinasi disuatu organisasi, kurang ketatnya penegakan hukum disana, dan lemahnya struktural organisasi. 
Selain itu, diantara anggota belum adanya rasa kejujuran dan sikap syukur yang ditanamkan disetiap individu sehingga masih memungkinkan apabila diadakan suatu korupsi.

Secara garis besar korupsi itu perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, memperkaya diri sendiri, merugikan perekonomian negara. 
Contoh kasus korupsi ketua DPR yang sangat terkenal yaitu Setya Novanto. Karena itu, pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat harus lebih ditingkatkan dan diefektifkan. 

Oknum-oknum tersebut harus dibuat jera agar tidak mengulanginya perbuatannya, dan juga pemerintah harus lebih transparan dan akuntabel untuk meminimalisir adanya tindak korupsi.

Apabila kita ingin memberantas korupsi, kita dapat memulai dari diri kita sendiri dengan tidak mengikuti arus yang melumrahkan perilaku korupsi yang keliatan sepele. 

Selain itu, tanamkan rasa syukur kita terhadap Tuhan yang sudah memberi rezeki jabatan yang kita miliki. Kepercayaan adalah suatu modal yang mahal yang sulit di dapat, namun dapat dengan mudah menghilangkannya.

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023