Ancaman Banjir dan Longsor Beri Kita Pilihan

Curah hujan yang cukup tinggi di berbagai wilayah di Indonesia, seolah menjadi dua sisi mata uang bagi masyarakat. Kadangkala masyarakat menyambut hujan dengan sukacita dan tak jarang, kedatangannya begitu mereka khawatirkan. Hal ini tak lepas dari rentetan pengalaman yang dialami masyarakat saat musim hujan datang.

Seakan-akan musim hujan menjadi mimpi buruk masyarakat secara umum, baik masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun yang bermukim di perbukitan. Sehingga, bencana banjir dan longsor seringkali menghantui benak mereka ketika hujan yang turun begitu deras. Bahkan tak jarang, pemberitaan banjir dan tanah longsor di media mainstream menambah kekalutan di hati masyarakat.

Nampaknya problematika banjir dan longsor yang sudah menjadi tradisi ketika musim hujan di Tanah Air, perlu kita benahi. Pola hidup yang kurang baik dari masyarakatlah penyebabnya, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya masih dinilai lemah, terlebih bagi mereka yang apatis terhadap lingkungan.

Upaya membuang sampah pada tempatnya memang terlihat sepele. Akan tetapi, perlu kita pahami bahwa sebuah perubahan yang besar berawal dari hal-hal kecil. Oleh karena itu, budaya membuang sampah pada tempatnya perlu ditingkatkan kembali karena budaya membuang sampah pada tempatnya akan mengkontruksi kualitas kepribadian seseorang.

Membuang sampah pada tempatnya belumlah cukup, perlu ada upaya lebih untuk dapat mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor ketika musim hujan datang. Upaya itu adalah pengelolaan sampah-sampah yang sulit diurai oleh alam. Pengelolaan sampah dapat menghasilkan pundi-pundi keuangan, jika berbagai lapisan masyarakat saling bersinergis dalam melakukannya.

Ancaman banjir dan longsor pun bagaikan dua sisi mata uang, ia bisa mengubah seseorang menjadi produktif atau membuat seseorang terpasung dalam rasa takut tak berujung. Sekarang semua pilihan ada ditangan kita, akankah kita menjadi generasi muda yang produktif atau sebaliknya?

Ahmad Rifa'i Yusuf N
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023