Keterbukaan dalam Peradaban dan Kemanusiaan

Dakwahpos.com, Bandung- Kita sebagai umat Islam tentu saja tahu bahwa Agama Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap moderat, yaitu sikap keterbukaan dan tidak berpihak terhadap yang satu dengan yang lain. Tentu saja ajaran Islam selalu saja mengajarkan kita tentang kebaikan, seperti mengajarkan untuk bersikap moderat. Moderat sendiri berarti kita sebagai umat Islam diajarkan untuk tidak bersikap ekstrim atau berlebihan terhadap suatu hal. Hal ini tentu saja didasarkan pada ayat Al-Quran yang terdapat dalam surah Al-Baqarah (2) : 143, yang memiliki arti 

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."

Dalam surah Al Baqarah (2) : 143 menjelaskan bahwa ummat Islam adalah masyarakat yang moderat, yaitu masyarakat yang berada di pertengahan dan tidak memihak antara satu dengan yang lain baik kanan maupun kiri. Tentu saja posisi ini menjadikan kita sebagai ummat Islam, dapat berlaku adil terhadap siapapun dan dimanapun. Dengan adanya sikap adil terhadap sesama, tentu saja hal ini dapat membuat ummat Islam untuk lebih mudah dalam berdialog dan berinteraksi, serta mampu lebih terbuka terhadap hal apapun baik dalam hal agama, budaya, dan peradapan. Karena tentu saja kita tahu bahwa di Indonesia tidak hanya terdapat agama Islam saja, namun ada agama – agama lain yang berkembang. Perlu adanya sikap adil terhadap agama dan budaya, agar tidak menimbulkan perpecahan khususnya baik di daerah-daerah maupun di seluruh Indonesia.

Sebagai ummat Islam, sikap keterbukaan perlu kita tanamkan sejak dini baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan tempat tinggal. Sikap ini tidak hanya diterapkan dalam hal agama, budaya dan lain sebagainya. Sikap keterbukaan harus diterapkan pada hal hal yang lebih besar, seperti sikap keterbukaan kita terhadap teknologi yang kian hari semakin berkembang.

Perlu kita sadari bersama bahwasannya sikap keterbukaan terhadap teknologi memang diperlukan untuk kita, khususnya bagi mereka-mereka yang merasa tidak perduli dengan adanya kemajuaan dalam bidang teknologi. Sangat disayangkan sekali bila diantara kita atau lingkungan tempat kita tinggal, masih ada yang sulit menerima kemajuan dalam bidang teknologi. 

Padahal sikap keterbukaan dalam bidang teknologi, tentu saja akan menimbulkan dampak yang positif bagi kita. bagi kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi tentu saja sisi positif yang akan kita dapatkan yaitu dengan adanya sikap keterbukaan terhadap kemajuaan teknologi kita dapat lebih mudah dalam berbagai hal, seperti saat saya sulit menemukan sebuah buku yang berkaitan dengan tugas mata kuliah maka saya akan memanfaatkan teknologi untuk mencari buku tersebut, seperti mencari softfile dari buku itu atau dengan teknologi kita dapat mencari dimana buku tersebut dijual sehingga kita dapat dengan mudah menyelesaikan tugas kita. 

Sebagai orang tua, sikap keterbukaan terhadap teknologi memang diperlukan. Karena orang tua seharusnya sadar bahwa kemajuan teknologi akan terus terjadi, namun sangat disayangkan apabila masih ada saja orang tua yang melarang anaknya untuk melek atau terbuka terhadap teknologi. Sering kali orang tua merasa jika anak mereka terbuka terhadap teknologi, maka sama saja dengan mengikuti budaya barat. Padahal sudah dijelaskan bahwa ummat Islam adalah Ummat pertengahan dan ummat yang terbuka baik dalam hal agama maupun kebudayaan, selama hal itu dapat memberikan manfaat yang positif bagi kita selaku ummat Islam. orang tua juga harus paham tentang perkembangan teknologi, dengan hal itu orang tua dapat mengetahui mana yang bermanfaat bagi anak-anak mereka. Sehingga orang tua dapat bersikap selektif mengenai perkembangan – perkembangan baru, dan dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Perkembangan teknologi harus disikapi dengan bijak, selama hal itu tidak meninggalkan nilai agama dan akidah yang sudah diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Tentu saja kemajuan teknologi telah memberikan kita kemudahan – kemudahan, untuk dapat lebih leluasa dalam mengetahui perkembangan peradaban Islam saat ini serta ilmu-ilmu akan lebih mudah untuk dipahami. Seperti yang dikatakan oleh Albert Einstin bahwa sejatinya agama tanpa ilmu akan menjadikan kita pincang, sedangkan jika kita memiliki ilmu tapi tidak didasari oleh agama yang kuat maka hal itu akan menimbulkan kebutaan terhadap ilmu.

Sikap keterbukaan terhadap teknologi tentu saja akan berdampak pada sikap keterbukaan kita terhadap peradaban dunia yang semakin berkembang, dengan berkembangnya teknologi maka peradaban ummat Islam juga akan ikut berkembang selain itu kita juga dapat membuat seluruh dunia tahu bagaimana hebatnya peradaban ummat Islam itu sendiri.


Reporter : Edra Adha Yati, KPI 3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023