Ustadz Herna: Kata “Pribumi” Perlu Dikaji Lebih Dalam


Dakwahpos, Bandung- Anies Baswedan gubernur baru DKI Jakarta dalam pidato perdananya menyebut Jakarta merupakan sedikit tempat yang merasakan penjajahan selama berabad-abad. "Rakya pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini setelah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah dinegara sendiri". ujar Anies.

Sebenarnya dilihat dari konteks kalimat yang diujarkan gubernur ibukota negara tersebut, bertujuan untuk membakar semangat warganya sendiri agar mampu bersaing dengan warga daerah lain. Namun ada sebagian kalangan yang malah berpikir sebaliknya, dengan dalih menyebut kata "Pribumi" sebagai suatu bentuk diskriminasi ras dan intoleran. Sehingga beberapa pihak melaporkan beliau ke pihak berwajib.

"Menanggapi perkataan pak Anies, saya pribadi tidak bisa membenarkan maupun menyalahkan. Namun jika memang tujuan sebenarnya atau niatan beliau untuk membakar semangat masyarakatnya, saya setuju. Tapi kalau emang beliau bertujuan untuk mendiskiminasi suatu kalangan, saya jelas tidak setuju." jelas Ustadz Herna ketua DKM Jami' Nurul Utsman. 03/11/17

Jika memang terdapat unsur diskriminasi didalam pidato Anies jelas perlu adanya penyidikan lebih lanjut dan pengkajian lebih dalam lagi. Jika memang bersalah tentunya hukuman yang diberlakukan.

Ketua DKM Jami' Nurul Utsman ini pun menanggapi perihal pelaporan Anies Baswedan. Beliau mengatakan "Seharusnya pihak pelapor bermusyawarah terlebih dahulu ataupun menyelidiki lebih dalam lagi sebelum melaporkan." 03/11/17   

Dengan adanya peramasalahan ini menimbulkan suatu polemik yaitu siapakah yang bisa disebut pribumi?, hal ini tentu saja dapat menyebabkan banyak persilangan pendapat mengenai siapakah yang layak di sebut pribumi.

"Perihal siapakah pribumi dan nonpribumi? tidaklah perlu didebatkan. Selagi setiap individu mampu berkontribusi untuk daerahnya masing-masing baik kalangan pendatang maupun penduduk asli, ya sah-sah saja!. Yang penting mampu bersaing dalam kebaikan dan secara sehat". ujar Ustadz Herna.

Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar mampu meletak sesuatu pada tempatnya terutama bagi seorang pemimpin agar tidak membuat suatu masalah yang seketika bisa menjatuhkan dan membuat suatu polemik.  

Harrival Iswal Fauzi Rinfa 

KPI/3/B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023