Budaya Yang Seharusnya Tidak Dibudayakan


Oleh: Solida

Sudah bukan hal lumrah lagi bahwa plagiarisme menjadi hal yang dilakukan oleh semua orang dari berbagai jenjang pendidikan, terutama di kalangan perguruan tinggi.Hal ini seakan sudah menjadi budaya. Suatu budaya yang seharusnya tidak dibudayakan. Mahasiswa sebagai agent of change, sebagai penentu masa depan negeri ini, tetapi kenyataannya dilihat dari prosesnya saja melakukan sebagian hal dengan cara yang tidak jujur dan tidak mencerminkan seseorang yang berpendidikan yaitu melakukan plagiarisme, menapikkan hal bahwa pelaku plagiarisme adalah mahasiswa saja mungkin sesuatu yang keliru, pasalnya beberapa waktu lalu dunia pendidikan Indonesia dihebohkan dengan sejumlah dosen pembimbing atau promotor yang dimana meluluskan mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir dengan cara plagiarisme.UNJ merupakan universitas yang sedang dirundung kasus menyedihkan ini. Hal menarik sekali bahwa para promotor tidak terlebih dahulu memeriksa secara jeli dan mendalam apakah tugas tersebut dikerjakan dengan kerja keras sendiri atau tidak, dan yang lebih menariknya lagi bahwa sang rektor pun tidak tahu dan tidak mau tau tentang plagiarisme yang terjadi pada promotor dan mahasiswanya.Bisa diambil kesimpulan juga bahwa sebuah almamater ternama bukanlah menjadi penentu apakah terjamin atau tidaknya suatu hal yang dilakukan dengan baik. Menindak lanjuti kasus tersebut pihak yang berwajib sudah melakukan pemeriksaan.

Hukuman sementara yang berlaku untuk rektor UNJ ialah diberhentikan dari jabatannya untuk beberapa waktu kedepan selagi pemeriksaan masih berlanjut, sungguh suatu hukuman yang tidak tanggap dan tegas. Sungguh sangat tercorengnya dunia pendidikan Indonesia khususnya di jenjang perguruan tinggi dengan adanya kasus plagiarisme ditambah lagi dengan hukuman yang tidak tanggap dan adil. Lalu bagaimana sikap dan solusi yang seharusnya dilakukan agar memperbaiki citra perguruan tinggi ? Sungguh hal yang sangat susah untuk dijawab, pasalnya bahwa kasus ini merupakan kasus yang jarang terjadi, tapi tidak menutup kemungkinan tidak pernah terjadi. Hal pertama yang harus dilakukan agar citra perguruan tinggi kembali harum adalah para pelaku dan yang meluluskannya meminta maaf kepada semua pihak dari berbagai jenjang, hal kedua adalah menyesali perbuatan dan menerima hukuman secara adil. Semoga kasus ini menjadi kasus plagiarisme yang terakhir terjadi di Indonesia, untuk semua pelaku dan pihak berwajib lakukanlah hukuman dan tugas dengan adil seadil-adilnya.

Mahasiswi UIN Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023