Ustad Enang: Penting Bagi Kita Beragama


Dakwahpos.com, Bandung- DKM Al-Muhajirin mengadakan kegiatan rutin shalat jum'at berjama'ah di Masjid Al-Muhajirin. Khotib dalam shalat jum'at berbicara mengenai agama. Kita melihat daripada kaidah agama, kaidah atau definisi agama kalau menurut bahasa sansekerta A itu artinya tidak, Gama itu kacau. Jadi orang yang beragama ini tidak ada kekacauan dan kebimbangan dalam hatinya. Sehingga umat-umat terdahulu termasuk nabi Ghari A.s. dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara ini ingin mencari satu ketenangan, ketentraman jiwa. 

Mereka pada zaman dahulu kala ini, mereka para ahli dalam bidang teknologi maupun bidang ekonomi di zaman Rasulullah SAW sebelumnya juga mencari teknologi maju, kekayaan banyak. Tapi, tidak memberikan ketentraman dalam kehidupan. Oleh karena itu, dalam hidup ini di samping kekayaan, teknologi tinggi, jabatan dan sebagainya. Ada satu yang belum di dapat oleh mereka, yaitu adalah ketenangan jiwa, ketentraman jiwa. 

Dengan kita beragama, hidup kita bisa merasa terlindungi dan ada yang melindungi. Baik itu secara individual, kejiwaan, secara jasmaniah maupun harta-harta yang kita miliki merasa terlindungi, terayomi sehingga hidup kita itu merasa nyaman dan tentram. Sejak itu juga karena merasa terlindungi, ada yang melindungi, tidurnya nyenyak. Oleh karena itu, agama ini sangat penting bagi kita. Apalagi kita sudah lama beragama.

Ada prinsip pokok ketika kita beragama. Pertama, menyangkut ideologi atau akidah dengan ditambah keimanan. Keimanan ini adalah keyakinan yang ada di dalam hati kita semua. Keyakinan ini hanya diyakini dengan hati kita. Diyakini, di percayai oleh keyakinan. Keyakinan ini dibuktikan dengan ucapan (Iqra' bil lisan= Ucapan dengan lisan). Tetapi, bukan ucapan saja dibuktikan juga dengan perbuatan yang kita lakukan secara jawarih (panca indera). 

Salah satu tafsir sebagai contoh, kita meyakinkan bahwa salat itu adalah perintah. bukan perintah ustad, bukan perintah kiyai tapi perintah dari yang Maha Kuasa. Kita berkeyakinan bahwa salat perintah dari yang Maha Kuasa, yang menciptakan langit dan bumi termasuk yang menciptakan kita. Sehingga dengan melaksanakan perintah dari Allah SWT dibuktikan dengan jawarih dimulai dengan takbir (Allahu Akbar). Di dengar dan diyakinkan   dan menyatakan bahwa ini perintah dari yang Maha Kuasa. Apa yang kita lakukan ini, perintah dari yang Maha Kuasa untuk kita semua, untuk kita yang melakukan, bukan untuk pencipta. Kita shalat, kita puasa, kita zakat dan ibadah lain. Yang kita lakukan ini untuk kepentingan kita karena kita yang membutuhkan. Bukan pencipta yang membutuhkan. Karena kita ingin dilindungin secara jasad. 

Pada prinsipnya ada perlindungan yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, ketenangan itu. Oleh karena itu, segala macam itu bisa dibeli, mobil kita bisa beli, jabatan juga bisa kita miliki. Sesuatu yang ada bisa kita beli. Tapi, kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada kita ini tidak bisa digantikan dengan uang. Seperti, kenikmatan kita melihat, kenikmatan kita mendengar, kenikmatan kita duduk di masjid, kenikmatan kita tidur. Maka kenikmatan itu tidak bisa diganti dengan uang. Inilah nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita semua. Oleh karena itu dalam surat al-hadid ayat 16. Allah berfirman bukankah sudah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk mengingat Allah. Berkomunikasi secara vertikal dengan yang maha kuasa langsung allah akan menilai, memberikan reward bagi yang salatnya khusu dan penuh persyaratan.

Kemudian dilanjutkan oleh ayat selanjutnya umat Nabi Muhammad diingatkan oleh Allah jangan seperti orang-orang terdahulu. Mereka yang diberi umur panjang menjadi orang yang keras hatinya. Bukan mengingat Allah tetapi malah melupakan Allah. Jadi jangan sampai kita umurnya pendek, waktunya pendek tetapi hati menjadi keras. Tidak mendengar dan mengingat Allah. Ini keyakinan kita, sehingga Allah menjelaskan beribadahlah, melaksanakan perintah Allah dan tunduk sampai datang keyakinan. Karena keyakinan terhadap yang maha kuasa. Maka, Allah memberikan ketentraman dalam kehidupan kita semua. Allah akan menurunkan keyakinan ketentraman bagi orang-orang yang selalu mengingat Allah, bisa dengan salat maupun tasbih.

"Semoga keimanan kita tambah kuat dan berkeyakinan bahwa kita akan kembali ke alam yang kekal dan abadi. Mulai dari kita tidak ada kemudian sekarang ada kemudian tidak ada lagi nanti akan kembali hidup lagi yang kekal dam abadi sesuai dengan amal masing-masing. Semoga ibadah yang kita lakukan yang kecil maupun yang besar menjadi tabungan akhirat. Mudah-mudahan keluarga kita, saudara kita, kaum muslimin dan muslimat semuanya dilindungin Allah SWT. Amiin ya rabbal 'alaminn.." Ujar Enang, Jum'at (20/10/17).

Reporter: Fitria Naziatullail KPI/3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023