Menyukai Dosen

Oleh Shilah Suci Anugerah


Sebagai mahasiswa, tentunya sudah tidak asing ketika kita mendengar istilah "dosen". Ketika saya mendengarnya terkadang saya bergidik ngeri karena membayangkan raut wajah dan tugas yang diberikan. Sehingga acapkali, saya melaksanakan tugas dan kewajiban saya setengah hati, melaksanakannya dengan leha-leha, tidak suka dengan mata kuliahnya, hasilnya tentu tidak memuaskan. Hal ini membuat saya merasa kesal dan menyalahkan dosen tersebut.

Kalau sudah seperti itu siapa yang salah ? Kita sebagai mahasiswa atau dosen sebagai seorang pengajar. Tidak ada yang salah sebenarnya. Setelah sekian lama menjalani masa perkuliahan saya bertemu dengan seseorang yang menganggap dirinya sebagai seorang teman, teman sharing, suasana perkuliahan pun menjadi menyenangakan, serius tapi santai. Tidak hanya itu, mayoritas mahasiswa pasti senang dengan dosen yang ramah terhadap mahasiswanya, tidak gagap teknologi, pandangannya luas, tidak susah dihubungi, menghargai hasil kerja keras mahasiswa, tidak pelit ilmu, wawasannya luas, mendengarkan keluhan mahasiswa, humoris.  Alhasil, mata kuliah yang disampaikan pun menjadi mudah dicerna, dan semangat untuk dipelajari.  Mungkin seperti itu type dosen favorit saya.  Lalu bagaimana dengan mata kuliah yang lainnya ?

Akhirnya pada satu titik saya menemukan kuncinya agar semua mata kuliah menjadi menyenangkan dan mudah dicerna, yaitu menyukai dosennya ? Hah , menyukai dosen ?! Ya menyukai dosen dan menjadikannya sebagai seorang dosen favorit. Dosen favorit itu tidak meski satu. Semua mata kuliah pun bisa menjadi dosen favorit. Teman saya tertawa ketika mendengar saya berbicara seperti ini, dia bertanya rasa suka yang seperti apa ? saya menjawab, rasa suka disini bisa dikonotasikan dengan rasa kagum, rasa simpati. Sehingga kita dengan mudah dan otomatis akan mengikuti setiap gerakan dan ucapannya tentunya dengan adanya filterisasi terlebih dahulu.

Memang tidak mudah melakukannya namun dengan seiring berjalannya waktu perlahan-lahan hal seperti pasti dapat dilalui. Mata kuliah pun berangsur-angsur mudah kita pahami. Sehingga kita dapat melalui proses perkuliahan dengan indah walaupun tak mudah, tapi jangan mudah menyerah.

Shilah Suci Anugerah, Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023