Masjid Kifayatul Achyar Kekurangan Guru Laki-Laki

 
Masjid Kifayatul Achyar

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Kifayatul Achyar yang berada di wilayah Cibiru kota Bandung, selain digunakan sebagai tempat ibadah sholat dan majelis ta’lim bagi orang dewasa, juga sering digunakan sebagai tempat pengajian bagi anak-anak sekolah yang berada di lingkungan masjid tersebut. Di bawah pengawasan Ketua DKM Aming Bunyamin, kegiatan pengajian pelajar sekolah ini dipimpin oleh Ustadzah Hasanah yang sekaligus berperan sebagai guru.

“Salah satu kesulitan yang saya hadapi selama mengajar anak-anak di sini adalah tidak adanya guru lain terutama laki-laki, yang membantu membimbing anak laki-laki belajar praktek sholat pada waktu berjama’ah. Dulu pernah ada guru laki-laki yang bermukim di masjid ini dan membantu saya mengajar, tapi sekarang sudah tidak ada,”  kata Ustadzah Hasanah, Sabtu (01/10/2016).

Ia menambahkan, tidak kurang dari 20 orang anak laki-laki dan perempuan dari mulai usia SD sampai SMP yang turut mengaji di masjid ini. Kegiatan tersebut dapat diikuti setiap hari oleh anak-anak setelah atau sebelum belajar di sekolah formal, yakni pada pukul 08.00 -10.00, pukul 13.00 – 15.00, pukul 16.00 – 17.00,  dan pukul 18.00 – 19.00 WIB.

 “Terkadang ada anak yang nakal yang tidak bisa ditanggulangi sendiri sedangkan waktu mengajar sangat terbatas, oleh karena itu saya menginginkan adanya tambahan guru untuk menghadapi masalah ini,“ ujarnya.

Harapan ke depan, lanjut dia, Masjid Kifayatul Achyar dapat menjadi tempat pengajian anak-anak sekolah yang memiliki beberapa guru ahli di bidang ilmu agama. Dengan adanya tambahan guru ini, ia berharap selain bisa mengoptimalkan waktu yang tersedia bagi setiap muridnya, juga dapat meningkatkan kualitas pengajarannya.

Reporter: Ratna Inten, KPI/3C
Masjid Kifayatul Achyar yang berada di wilayah Cibiru kota Bandung, selain digunakan sebagai tempat ibadah sholat dan majelis ta’lim bagi orang dewasa, juga sering digunakan sebagai tempat pengajian bagi anak-anak sekolah yang berada di lingkungan masjid tersebut. Di bawah pengawasan Ketua DKM Aming Bunyamin, kegiatan pengajian pelajar sekolah ini dipimpin oleh Ustadzah Hasanah yang sekaligus berperan sebagai guru.

“Salah satu kesulitan yang saya hadapi selama mengajar anak-anak di sini adalah tidak adanya guru lain terutama laki-laki, yang membantu membimbing anak laki-laki belajar praktek sholat pada waktu berjama’ah. Dulu pernah ada guru laki-laki yang bermukim di masjid ini dan membantu saya mengajar, tapi sekarang sudah tidak ada,”  kata Ustadzah Hasanah, Sabtu (01/10/2016).

Ia menambahkan, tidak kurang dari 20 orang anak laki-laki dan perempuan dari mulai usia SD sampai SMP yang turut mengaji di masjid ini. Kegiatan tersebut dapat diikuti setiap hari oleh anak-anak setelah atau sebelum belajar di sekolah formal, yakni pada pukul 08.00 -10.00, pukul 13.00 – 15.00, pukul 16.00 – 17.00,  dan pukul 18.00 – 19.00 WIB.

 “Terkadang ada anak yang nakal yang tidak bisa ditanggulangi sendiri sedangkan waktu mengajar sangat terbatas, oleh karena itu saya menginginkan adanya tambahan guru untuk menghadapi masalah ini,“ ujarnya.

Harapan ke depan, lanjut dia, Masjid Kifayatul Achyar dapat menjadi tempat pengajian anak-anak sekolah yang memiliki beberapa guru ahli di bidang ilmu agama. Dengan adanya tambahan guru ini, ia berharap selain bisa mengoptimalkan waktu yang tersedia bagi setiap muridnya, juga dapat meningkatkan kualitas pengajarannya.

Reporter: Ratna Inten, KPI/3C

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023