Sejumlah daerah di Indonesia mengalami peningkatan suhu udara di beberapa bulan ini, hal ini merupakan fenomena umum yang berlangsung ketika musim pancaroba atau peralihan antara dua musim di negara-negara tropis. Sebelumnya, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyatakan Indonesia tidak sedang mengalami gelombang panas, tetapi suhu panas. Peningkatan suhu panas terjadi di wilayah dekat khatulistiwa. Termasuk Indonesia, terutama pada musim pancaroba, daerah yang akan mengalami permulaan musim hujan diantaranya Sumatra Selatan, pulau Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan bahwa tanda-tanda masa pancaroba adalah panas yang lebih panas dari bulan-bulan sebelumnya, selain itu panas berlebihan ini di akibatkan oleh tiupan angin mulai bervariasi dan kondisinya bisa berubah secara tiba-tiba dari panas ke hujan ataupun sebaliknya. Tetapi secara umum biasanya cerah di pagi hari dan akan berubah menjadi awan gelap di sore hari yang mengakibatkan petir dan hujan. Pertumbuhan awan-awan konvektif banyak terjadi di musim pancaroba diakibatkan dari pemanasan lokal yang intensif salah satunya pertumbuhan awan cumulonimbus.
Ada beberapa ciri ketika pancaroba di antaranya akan terjadi cuaca terik dari pagi sampai tengah hari, perubahan suhu bisa naik sampai 5 derajat celcius. Kelembapan udara yang tinggi sehingga udara terasa gerah. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan badan kita cepat lelah dan bisa menimbulkan gejala dehidrasi. Dan tubuh kita akan mudah sekali terkena penyakit.
Akibat dari cuaca panas tersebut yaitu suhu tubuh manusia bisa tiba-tiba berubah sesuai dengan perubahan cuaca yang ada. Ketika tubuh mulai beradaptasi dengan perubahaan cuaca tersebut, kekebalan tubuh secara otomatis akan menurun. Biasanya tubuh akan mudah terserang penyakit seperti demam berdarah, flu, infeksi saluran pernapasan atas, infeksi virus chikungunya dan gangguan saluran pencernaan. Beberapa cara supaya badan tidak cepat terkena dampaknya salah satunya banyak minum air putih, vitamin, kencur, kunyit dan ramuan-ramuan herbal lainnya.
Oleh karena itu, kita harus berjaga-jaga dan terus bersiap untuk menghadapi perubahan cuaca tersebut. Sudah sepantasnya kita terus menjaga kesehatan diri agar daya tahan tubuh menjadi kuat sehingga terhindar dari penyakit. Pemerintah pun harus gencar menyuarakan hidup sehat agar semua masyarakat terus mengamalkan hidup sehat.
Nurul Badriah
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar