Wasiat Luqman Nulhakim terhadap Anaknya

Dakwahpos.com, Bandung, - Pandemi Covid-19 adalah beberapa faktor penyebab dari orang tua yang menjerit atas kewalahan mereka dalam mengajarkan anaknya di rumah. Para orang tua harus menjadi pendidik dadakan, shock culture tersebutlah yang menjadi alasan MDTA Al-Ihsan mengadakan kegiatan parenting di Masjid Al-Ihsan. "Karena orang tua santri kami tidak semuanya seorang akademisi, dan belum tentu juga seorang akademisi dapat mendidik anaknya dengan benar. Makanya kita jabarkan parenting yang ada dalam al-Quran," ungkap Ustadz Fathurrahman selaku kepala MDTA Al-Ihsan.

Luqman Al-Hakim adalah salah seorang yang namanya dapat tersurat dalam Al-Qur'an. Sosok laki-laki berkulit hitam yang namanya terkenal di langit karena pemikiran-pemikirannya yang bijaksana dan selalu takut terhadap Allah. Banyak kisah-kisah inspiratif dari sosok Luqman ini, baik yang sudah tergambar dalam Surat Luqmannya, atau hanya linimasa kisah dari para ulama.

Terdapat sembilan wasiat Luqman terhadap anaknya, dan salah satunya, "Hal yang pertama diajarkan Luqman kepada anaknya adalah tauhid kepada Allah, perkuat dulu aqidah-aqidah anak sebelum kita mengajarkan hal yang lain. Titik kesuksesan didikan kita sebagai orang tua kepada anak adalah hati anak yang selalu mengingat kepada Allah, bukan tentang nilai 100 ya ibu-ibu…" Jelas Ustadz Muhammad Yasin sebagai pemateri dalam kajian parenting tersebut.

Pengajaran birrul-walidain, berbuat baik kepada orang tua terutama mengutamakan ibu adalah wasiat Luqman yang kedua. Karena hakikatnya, Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua, murka Allah ada dalam murka orang tua. Dari ungkapan hadist tersebut dapat disimpulkan implementasi keurgensian berbuat baik terhadap orang tua. Dikisahkan kepada anak-anak betapa beratnya seorang ibu mengandung, melahirkan hingga menyusui adalah bentuk agar anak dapat menumbuhkan rasa hormat dan menghargai kepada orang tuanya.

Pemateri pun sedikit membahas mengenai beberapa kisah para orang-orang terdahulu yang memuliakan ibunya, salah satunya adalah Uwais Al-Qarni. Beliau adalah salah satu orang yang hidup di zaman Rasulullah yang sangat menjunjung tinggi rasa hormat dan memuliakan kepada orang tuanya, terlebih lagi kepada ibunya yang sudah lumpuh. Kendati pun dia juga memiliki penyakit kurap, istilah medis zaman sekarang. Beliau rela menggendong ibunya untuk pergi ibadah haji.

"Adapun keterangan dalam hadis Nabi, 'Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.' Yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad," Ujar pemateri menjelaskan.

Adapun kisah mengenai seorang laki-laki saleh bernama Juraij, beliau mendapat doa jelek dari ibunya, akibat ketidakpatuhan, meskipun perintah ibunya adalah untuk mengingkari kepada Allah. Tapi kesimpulan dari kisah ini adalah betapa dahsyatnya doa seorang ibu, betapa diijabahnya doa seorang ibu.

"Dan yang terakhir ibu-ibu, ajarkan kepada anak agar tidak sombong di muka bumi ini, semuanya hanya titipan, kita hanya orang asing yang tinggal di bumi, untuk apa kita sombong?" Pungkas pemateri dalam menit terakhir sebelum penutupan. Iblis adalah makhluk paling taat, karena rasa angkuhnya yang menyebabkan dia dikeluarkan dari surga, bahkan hingga menjadi makhluk yang terlaknat. (31/10/2021)
 
Reporter: Banafsha Saffa, Mahasiswi KPI 3A UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

const firebaseConfig = { apiKey: "AIzaSyCPAdTjXvMUnUD46n0bRggsWp1N5ltcFE4", authDomain: "dakwahpos-f19f6.firebaseapp.com", databaseURL: "https://dakwahpos-f19f6-default-rtdb.firebaseio.com", projectId: "dakwahpos-f19f6", storageBucket: "dakwahpos-f19f6.appspot.com", messagingSenderId: "985683012202", appId: "1:985683012202:web:cefa5753c2e100141df813" }; // Initialize Firebase const app = initializeApp(firebaseConfig);