Pesan Tasbih Pada Zikir Setelah Sholat

Dakwahpos.com, Bandung - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung rutin mengadakan kultum tiap minggunya. Pada hari kamis (18/03/2021) diselenggarakan kultum dengan penceramah Dr. H. Reza Pahlevi Delimunthe, Lc., M.Ag mengenai "Pesan Tasbih Pada Zikir Setelah Solat"

 

Pada awal kultumnya Ustadz Dr. H. Reza Pahlevi membacakan ayat Al-Qur'an yaitu Surah Al-Isra' ayat 1 (satu) yang berbunyi, "Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr".

 

Beliau mengatakan, bahwa di dalam ayat tersebut diawali dengan tasbih "Subhanalladzii", itu sebetulnya Subhanallah yang berarti Maha Suci Zat. Tetapi disitu Allahnya diterjemahkan dengan yang memperjalankan hambanya. Subhanallah disitu juga ingin menyampaikan bahwa memperjalankan Muhammad dari Mekah ke Madinah lalu ke Sidratul Muntaha itu tidak akan pernah ada kekuatan manapun yang akan bisa menandinginya. Jadi sejak lama Allah sudah meyakinkan kita bahwa kekuatannya tetap yang tertinggi walaupun masa itu masih masa teknologi seadanya.

 

Beliau menambahkan, kalimat tasbih itu sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi atau huruf Satrul Iman Wat Tashbiihu Hamla'ul Miizan, bahwasanya berwudhu atau bersuci itu setengah dari iman dan tasbih itu memenuhi timbangan, artinya tasbih ini adalah tauhid, aqidah, aqidah menjadi tiket kita untuk bisa diakui secara utuh oleh Allah SWT.

 

"Maka dakwahnya adalah ketika kita habis salat, lalu Bertasbih "Subhanallah 33x" itu artinya yang harus kita bayangkan adalah, bahwa tiada Tuhan selain Allah, tidak boleh ada kemusyrikan terhadap Allah sehingga ketika kita berzikir di habis salat yang ada dipikiran kita atau pesan yang ada di dalam otak untuk disambungkan ke dalam hati kita adalah keesaan Allah SWT, Maha Suci Allah dari segala kemusyrikan, mahasuci Allah dari kekuatan manapun yang bisa menyerupainya, jadi itu menjadi sangat penting untuk mempola pikiran dan hati kita," ujar Ustadz Dr. H. Reza Pahlevi melanjutkan penjelasannya.

 

Beliau menjelaskan, maka jika itu dilakukan bahwasanya, tasbih yang kita ucapkan baik setelah salat atau diluar salat dan pikiran kita mengesakan Allah menjauhkan dari kemusyrikan, maka Insyaallah di dalam keseharian kita akan banyak perubahan. 

 

"Allah akan terus menjadi Esa di dalam benak dan sanubari kita. Di dalam tasbih, kita juga akan merasakan kekhusyu'an, maka tasbih yang ada di dalam Alquran itu maupun didalam hadits selalu ada kaitannya dengan tawakkal," lanjut beliau.

 

Dalam penjelasan terakhirnya beliau berpesan, kita ini di berlabelkan Islam, maka tasbih kita tidak boleh sama lagi dengan tasbih orang yang tidak berlabelkan Islam, harus lebih hebat. Maka kita tidak boleh lagi sama tasbihnya dengan orang yang tidak belajar agama. Karena "ayyukum ahsanu amala", yang dituntut itu, siapa yang paling hebat amalannya.

 

 

Reporter : Tasfiyatul Qolbi Azzahra

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan