Dakwahpos.com, Majalengka - Kelanceng merupakan salah satu hewan yang menghasilkan madu. Salah satu wilayah Majalengka Jawa Barat tepatnya di Desa Jatiwangi, dimana di Desa tersebut sedang mengadakan suatu program yaitu program ternak klanceng. Program tersebut bekerjasama dengan salah satu prusahaan di Cirebon Jawa Barat. Senin (04/10/2021).
"Program dari desa atau bumdes mengadakan kerjasama Bersama PT Embee Cirebon, yang mana dalam satu stup kita beli seharga Rp 1.200.000. Setelah empat bulan kita jual ke PT Embee lagi seharga Rp 1.600.000. Jadi, ada keuntungan empat bulan itu Rp. 400.000 perstupnya." Kata Bapak H Muhamad Cholid (Ujang), selaku kepala desa.
Menurut kepala Desa Jatiwangi, H Muhamad Cholid, di desa ini kurang lebih sudah memiliki 200 stup. Bahkan rencananya akan ada penambahan stup klanceng yang lebih banyak lagi.
"Yang bumdes itu ada 80 stup, yang punya pribadi saya 20stup, titipan anggota dewan DPR RI 100 stup jadi jumlahnya ada 200 stup. Rencananya bapak dewan juga mau menitipkan 1000stup lagi untuk kesejahteraan pamong,rencananya. Kandang juga sudah disiapkan tinggal nunggu stup datangnya kapan." ujarnya
Dana untuk progam ini di tanggung oleh pihak desannya sendiri dan program klanceng ini sudah berjalan kurang lebih hampir satu tahun dan sudah merasakan panennya selama tiga kali.
"Klanceng itu dri dana desa tahap ke tiga pada bulan November tahun kemarin, itu tuh udah 2 kali panen, nanti bulan Oktober ini ke tiga kalinya panen, jadi sudah mau setahun. Nati Oktober tanggal 24 panen ke 3." ujarnya
Menurutnya, H Muhamad Colid, dalam proses pengasilan madu itu sendiri tergantung pada klancengnya. Jika klanceng tersebut banyak memakan buah mangga, maka hasilnya akan asem. Tetapi, jika makannya bunga maka hasilnya akan manis. Dalam proses penghasilan madu, klanceng
"Itu dari pohon, sukanya itu dari pohon, kembangnya itu kembang santos,sama kaliandra,sama air mata penganten. Sama suka bunga manga, bayem, sama putih2 rumput tuh suka,klo ada putih sarinya aja pasti suka. Tapi, kalo banyak makannya buah mangga, nanti itu rasanya asem, kalo dari bunga manis, jadi jika bunganya khusus pasti akan menghasilkan yang lebih bagus lagi". Ujarnya
Pada setiap daerah rasa madu dari kelanceng itu berbeda-beda, ada yang hasilnya asam, ada juga yang hasilnya manis.
"Kalo di indramayu itu banyak mangga jadi asam hasil produksinya, kalo dari Jatiwangi belum nyoba, karena prosesnya itu di pabriknya, kita gak bisa melihat, gak bisa di buka setup itu". Ujarnya
Saat panen, kita tidak harus memerlukan pakaian pelindung, seperti pakaian menangkap tawon pada umumnya. Karena kelanceng ini merupakan hewan yang tidak berbahaya dan tidak menyengat.
"Engga usah, karena klanceng ini kecil,kaya nyamuk. Misalnya bsoknya mau panen mlm nya itu lubangnya ditutup udah masuk lagi, tiap malem masuk ke stup itu. Engga Bahasa karena tidak menggigit. Paling cuma geli-geli aja." katanya*
Reporter dan Penulis: Iyam Maryam Fauziyyah, KPI 5B
Sent from Mail for Windows
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan