Dakwahpos. com, Subang – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Baiturrahim Gardu Sayang Cisalak Subang mengadakan ceramah mingguan setiap hari Ahad (06/12/2020) dengan penceramah KH. Eming Syarifudin dan mengangkat tema terkait isi tafsir surat Al-Maun.
Ketua DKM Masjid Jami Baiturrahim, H. Odang mengadakan kegiatan ceramah mingguan, agar kajian mengenai islam tetap jalan dan tidak terputus. Kegiatan ini dilakukan tetap dengan aturan protokol kesehatan. Ditengah pandemi seperti ini, aktivitas diluar rumah sangat minim. Kegiatan ini juga diadakan agar sesekali masyarakat sekitar bersilaturahmi, dan menambah amalan beritikaf di masjid.
Namun tetap patuhin aturan kesehatan, terlebih zona daerah cisalak sudah berwarna kuning. " Para jamaah yang hadir pun harus menggunakan masker dan duduknya tidak berdekatan" katanya.
Dalam ceramahnya, KH. Eming Syarifudin mengatakan Al- Quran merupakan sumber segala hal, seperti hukum-hukum mendasar di dalam Islam. Salah satunya adalah Surah Al Ma'un yang merupakan surah ke-107, jenisnya Makkiyah (diturunkan di Makkah), terdiri dari 7 ayat. Al Ma'un sendiri artinya adalah hal-hal yang berguna.
"Al Ma'un itu perintah untuk menyantuni anak yatim dan orang miskin. Jika tidak melakukan maka kita disebut sebagai pendusta agama dan termasuk kedalam golongan penghuni neraka," ujarnya, Minggu (06/12/2020).
Dalam surah tersebut dijelaskan, bagaimana seorang mukmin hanya mengerjakan sholat secara khusyuk hanya di depan mukmin lainnya karena ingim dipuji. Maka orang ini termasuk dalam golongan munafik, serta perbuatan tercela.
Berikut adalah lafadz Surah Al Mau'n beserta bacaan arab latin, dan terjemahannya:
1. أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ (a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn)
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ (fa dżālikallażī yadu''ul-yatīm)
Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ (wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn)
Artinya: Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ (fa wailul lil-muṣhallīn)
Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat
Reporter : Syarifatunnisa, KPI III/D
Ketua DKM Masjid Jami Baiturrahim, H. Odang mengadakan kegiatan ceramah mingguan, agar kajian mengenai islam tetap jalan dan tidak terputus. Kegiatan ini dilakukan tetap dengan aturan protokol kesehatan. Ditengah pandemi seperti ini, aktivitas diluar rumah sangat minim. Kegiatan ini juga diadakan agar sesekali masyarakat sekitar bersilaturahmi, dan menambah amalan beritikaf di masjid.
Namun tetap patuhin aturan kesehatan, terlebih zona daerah cisalak sudah berwarna kuning. " Para jamaah yang hadir pun harus menggunakan masker dan duduknya tidak berdekatan" katanya.
Dalam ceramahnya, KH. Eming Syarifudin mengatakan Al- Quran merupakan sumber segala hal, seperti hukum-hukum mendasar di dalam Islam. Salah satunya adalah Surah Al Ma'un yang merupakan surah ke-107, jenisnya Makkiyah (diturunkan di Makkah), terdiri dari 7 ayat. Al Ma'un sendiri artinya adalah hal-hal yang berguna.
"Al Ma'un itu perintah untuk menyantuni anak yatim dan orang miskin. Jika tidak melakukan maka kita disebut sebagai pendusta agama dan termasuk kedalam golongan penghuni neraka," ujarnya, Minggu (06/12/2020).
Dalam surah tersebut dijelaskan, bagaimana seorang mukmin hanya mengerjakan sholat secara khusyuk hanya di depan mukmin lainnya karena ingim dipuji. Maka orang ini termasuk dalam golongan munafik, serta perbuatan tercela.
Berikut adalah lafadz Surah Al Mau'n beserta bacaan arab latin, dan terjemahannya:
1. أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ (a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn)
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ (fa dżālikallażī yadu''ul-yatīm)
Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ (wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn)
Artinya: Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ (fa wailul lil-muṣhallīn)
Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat
Reporter : Syarifatunnisa, KPI III/D
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan