Ustadz Muslim Mustofa, S.Pd.I : Kerasnya Hati
Dakwahpos.com, Bandung Barat – Masjid Jami At-Taqwa mengadakan Shalat Jum'at pada Jum'at (04/12/20) dengan khatib Ustadz Muslim Mustofa, S.Pd.I dengan mnengambil tema Kerasnya Hati.
Dalam khutbahnya, Ustadz Muslim mengungkapkan sifat dari seseorang yang keras hatinya adalah hati yang berpenyakit, yakni ia akan sulit untuk mendapatkan hidayah dan tidak mau di beri tahu agar mengingat Allah SWT, serta selalu membangkang dari Rahmat Allah.
Ustadz Muslim juga menuturkan bahwa kerasnya hati atau hati yang berpenyakit iru ada dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat ke 10.
Yang artinya, "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya."
Beliau juga menjelaskan mengenai tanda-tanda pemilik kerasnya hati, yang pertama ia akan malas, malas dalam segala hal, terlebih ibadah. Kedua, tidak adanya rasa takut terhadap Allah. Ketiga, tidak dapat membedakan perilaku mana yang haq dan bathil.
"Bahaya sekali keras hati ini, karena dapat mencelakakan diri sendiri dan akan berada dalam kesatan yang nyata, lalu dengan cara apa ahar terhindar dari keras hati? Beriman kepada Allah dan senantiasa bergaul dengan orang-orang yang shalih, serta senantiasa berdo'a dan meminta pertolongan kepada Allah SWT." Ujarnya.
Reporter : Rahma Fauzia. S/KPI3D
Dakwahpos.com, Bandung Barat – Masjid Jami At-Taqwa mengadakan Shalat Jum'at pada Jum'at (04/12/20) dengan khatib Ustadz Muslim Mustofa, S.Pd.I dengan mnengambil tema Kerasnya Hati.
Dalam khutbahnya, Ustadz Muslim mengungkapkan sifat dari seseorang yang keras hatinya adalah hati yang berpenyakit, yakni ia akan sulit untuk mendapatkan hidayah dan tidak mau di beri tahu agar mengingat Allah SWT, serta selalu membangkang dari Rahmat Allah.
Ustadz Muslim juga menuturkan bahwa kerasnya hati atau hati yang berpenyakit iru ada dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat ke 10.
Yang artinya, "Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya."
Beliau juga menjelaskan mengenai tanda-tanda pemilik kerasnya hati, yang pertama ia akan malas, malas dalam segala hal, terlebih ibadah. Kedua, tidak adanya rasa takut terhadap Allah. Ketiga, tidak dapat membedakan perilaku mana yang haq dan bathil.
"Bahaya sekali keras hati ini, karena dapat mencelakakan diri sendiri dan akan berada dalam kesatan yang nyata, lalu dengan cara apa ahar terhindar dari keras hati? Beriman kepada Allah dan senantiasa bergaul dengan orang-orang yang shalih, serta senantiasa berdo'a dan meminta pertolongan kepada Allah SWT." Ujarnya.
Reporter : Rahma Fauzia. S/KPI3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar