“Selow”, Virus Penyebab Akhir Kuliah Jadi Galau !

Oleh : Idan Sumarna

Menjadi mahasiswa tingkat akhir, seyogianya adalah sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi setiap mahasiswa.Bagaimana tidak, seorang mahasiswa harus melalui proses yang panjang, perjuangan serta pengorbanan yang luar biasa untuk melewati berbagai kesulitan dan tantangan perkuliahan di beberapa tangga semester yang telah dilalui.

Namun sayangnya,sebuah paradigma yang sangat memprihatinkan kerap kali terjadi di kalangan mahasiswa tingkat akhir di Indonesia khususnya. Bukan bahagia apalagi bangga yang di rasa, namun justru mayoritas mahasiswa tingkat akhir, hatinya dipenuhi rasa galau. Apabila hati sudah galau, maka biasanya pikiranpun akan terbawa kacau.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mahasiswa tingkat akhir menjadi galau. Dan menurut saya, salahsatu hal paling kompleks sebagai penyebab utama akhir kuliah galau,adalah karena kuliah yang terlalu "selow" .Tidak menggunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar, malas membaca dan kurangnya rasa ingin tahu lebih ingin faham lebih dalam terhadap suatu ilmu, dan bahkan "selow" dalam artian selama masa perkuliahan yang dilalui oleh mahasiswa, sering kali mereka tidak mempersiapkan dan membekali dirinya dengan sebuah kemampuan soft skill yang bisa di andalkan ketika mereka lulus. Sehingga ketika sudah berada di masa akhir kuliah dan mendekati lulus, yang ada justru hanyalah tekanan dan beban baik secara moral maupun secara mental yang di pikul sangat berat dengan statusnya sebagai seorang insan akademisi. Tidak elok memang, ketika seorang insan akademisi harus galau karena hal kecil yang sejatinya harus menjadi tanggung jawab besarnya. Dan itu kalau menurut saya adalah masalah yang sangat besar.Oleh karena it
u rasanya harus ada langkah preventif yang dilakukan oleh semua civitas akademika di setiap Universitas untuk mencari sebuah solusi terbaik. misalnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan atau seminar untuk mengasah dan membekali kemampuan mahasiswanya supaya menjadi insan akademisi yang siap dan berdaya guna.atau bahkan lebih jauh menambahkan hal tersebut ke dalam kurikulum pendidikan supaya menjadi sebuah aturan baku yang pencapaiannya menjadi sebuah target besar serta menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah sistem pendidikan. Sehingga, paradigma "Galau di akhir masa kuliah" karena virus "selow" yang menimpa mayoritas mahasiswa di Indonesia khususnya ditemukan obat penyembuhannya.


Idan Sumarna
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023