Pelihara Irigasi, Atasi Kekeringan

Oleh: Siti Lofita Abdalati
Musim kemarau yang berkepanjangan telah meresahkan masyarakat tanah air. Kekeringan pun terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dan membawa dampak buruk bagi masyarakat. Salah satunya menyebabkan air bersih menjadi langka. Tentu saja ini sangat signifikan terhadap kebutuhan pokok, seperti air menjadi mahal di beberapa tempat dan lahan pertanian menjadi kering.
Kurangnya pasokan air bersih menyebabkan warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi bagi warga yang tidak mampu, mereka hawatir tidak bisa mendapatkan air bersih.
Menteri Pertanian Amran Kurniawan mengatakan, pihaknya melakukan beberapa langkah antisipatif untuk mengatasi kekeringan. Diantaranya dengan membangun irigasi, normalisasi sungai, dan membangun bendungan dan embung.  Ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat, terutama bagi wilayah yang selama ini dilanda kekeringan. Namun tetap saja, semua yang telah diupayakan dan dibangun oleh pemerintah tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak ada kerjasama dari masyarakat itu sendiri.
Memelihara jaringan irigasi merupakan upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kekeringan. Jaringan irigasi yang tidak terpelihara dengan baik akan selalu kering saat musim kemarau. Upaya pembangunan dan waduk adalah salah satu upaya yang bisa menampung air sungai pada saat musim hujan. Namun,seringkali terjadi pendangkalan waduk yang menyebabkan kapasitas air dalam waduk menjadi berkurang pada saat musim kemarau tiba. Ini disebabkan karena adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari pendangkalan waduk, maka perlu dilakukan pengerukan agar waduk menjadi lebih dalam lagi. Dengan demikian, waduk pun dapat menampung air lebih banyak lagi.

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024