Tanamkan Sensitivitas Pada Lingkungan Sejak Usia Dini



Upaya dalam membuat lingkungan yang bersih pada saat ini mungkin belum
menjadi tradisi masayarakat kita pada umum nya, tumpukan sampah
dimana-mana seolah mereka menutup mata akan hal ini. Meskipun sudah
banyak nya poster yang bertulisakan "Buanglah sampah pada tempatnya"
tetapi tetap saja persoalan sampah ini seolah takpernah usai, mereka
menganggap poster-poster itu hanyalah sebuah hiasan jalanan semata.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan merupakan sesuatu hal yang
mungkin sudah tertanam di dalam benat semua orang, kurang nya
kesadaran dan memeberikan contoh adalah sebuah PR besar bagi
masayarakat kita pada umum nya yang memerlukan waktu cukup lama untuk
menanamkan rasa cinta pada lingkungan.

Bagaimana tidak, masayarakat kita pada umum nya beranggapan bahwa
membuang sampah sembarangan adalah sebuah hal yang tidak lagi di
permasalahkan, mereka dengan percaya dirinya membuang sampah di
sungai-sungai, jalanan yang mereka anggap itu adalah sebuah tempat
penampungan sampah.

Padahal mereka tau sendiri konsekuensi mereka membuang sampai
sembarangan itu apa?, mereka pasti sudah paham dengan akibat yang di
timbulkan dari hal yang mereka anggap itu sepele, tetepi tetap saja
mereka melakukan hal ini. Kalau sudah terjadi hal yang mengancam
kehidupan mereka seperti banjir, mereka akan mudah nya beranggapan
bahwa pemerintah tidak becus dalam mengelola hal tersebut.

Menanamkan rasa mencintai lingkungan memang tidak mudah, butuh
kesadaran personal yang mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama.
Namun ada 3 pihak yang mestinya bisa saling bahu membahu untuk
menimbulkan rasa kesadaran dalam hal ini.

Pertama, keluarga. Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang
sangat berperan besar dalam hal ini, dimana adanya sebuah peranan dan
kedudukan yang bisa mendoktrin seseorang. Contoh nya para orang tua
yang mulai menanamkan pada anaknya rasa sesnsitivitas terhadap
lingkungan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, mungkin cara
ini bisa meminimalisir persoalan yang ada.

Kedua, lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan merupaksan susuatu hal
yang amat teramat berperan dalam hal ini, dimana sekolah merupakan
tempat kedua bagi anak-anak. Bagaimana tidak, meraka hampir tinggal
kurang lebih selama 12 tahun, dimana jikalau hal ini di optimalkan
dengan baik oleh para petinggi lembaga pendidikan mungkin hal seperti
membuang sampah sembarangan akan bisa terminimaisir . Asalkan para
guru tidak hanya memberikan himbauan semata "Buanglah sampah pada
tempat nya" namun mereka harus juga memeberikan contoh langsung kepada
anak didik mereka betapa pentingnya menjaga sebuah lingkungan.

Ketiga, lingkungan masayarakat. Dalam hal ini peran masayarakat pun
bisa membentuk prilaku warga nya dan ini mencangkup semua kalangan
masayarakat baik anak-anak amaupun orang dewasa. Meskipun aturan sudah
dibuat namun tingkat kesadaran dalam merealisasikan sebuah aturan itu
pun masih minim. Disisnilah peran pemerintah mulai di lakukan dimana
seharusnya pemerintah bisa mensosialisasikan hal tersebut dan membuat
aturan yang terus menerus diberlakukan dengan dibarengi contoh-contoh
yang bisa membuat kesadaran mereka dalam hal membuang sampah pada
tempat nya itu penting.

Dengan hal yang mudah ini mari kita timbulkan rasa peduli kita
terhadap lingkungan,dengan menanam kan kesadara ini sejak dini, karna
lingkungan yang bersih akan menimbulkan rasa nyaman, aman dan tentram.


M Nur Rizal Akbar Solihin

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023