Dakwahpos.com, Bandung - Lembaga Baitul Qur'an (BQ) Pondok Pesantren Daarut Tauhid selenggarakan Kajian dan Mabit Qur'ani rutin di Masjid Daarut Tauhid untuk meningkatkan kecintaan santri terhadap Al-Qur'an'.
Kajian dan Mabit Qur'ani ini merupakan salah satu program dari Baitul Qur'an (BQ) yang diadakan setiap sebulan sekali pada pekan ketiga di hari sabtu dan seluruh rangkaian kegiatannya bertempat di area Masjid Daarut Tauhid. Kajian Qur'ani ini bersifat terbuka untuk umum, dari mulai para seluruh santri Daarut Tauhid, ustaz dan ustazah serta masyarakat yang ingin menghadiri kajian tersebut.
Materi Kajian Qur'ani kali ini akan disampaikan oleh Ustaz Muhammad Ghaza Al-Ghazali, hafidzahullah. Dengan membawakan tema 'Sabar Tanpa Tepi, Syukur Tanpa Nanti'. Acara kajian dibuka dengan pembacaan tasmi' Al-Qur'an oleh M. Hasan Nashrullah, yang melantunkan Surah Ali Imran ayat 71-108.
Ustaz Ghaza menjelaskan tentang makna sabar dan syukur yang berkembang menjadi pola pikir dan dikaitkan dengan khauf (rasa takut) serta raja' (harapan). Dalam penjelasannya, ia menyimpulkan bahwa orang yang memiliki pola pikir sabar cenderung didominasi oleh khauf, sehingga lebih rentan merasa cemas dan kurang berani mengambil risiko. Sebaliknya, orang yang mengembangkan pola pikir syukur cenderung lebih bahagia dan optimis dalam menjalani kehidupan.
Ustaz Ghaza juga mengingatkan pentingnya menerapkan pola pikir ini, terutama bagi para santri yang memiliki target hafalan harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Proses menghafal sering kali penuh dengan tantangan dan kesulitan. "Mari kita ubah pola pikir dari yang biasanya fokus pada berapa lama lagi kita perlu menghafal atau berapa banyak lagi yang harus dihafal, menjadi lebih mendorong, menghargai dan mensyukuri diri sendiri dengan mengucapkan 'alhamdulillah, saya sudah menghafal sekian ayat dari target saya'," ujarnya. Kamis (21/09/2024).
Setelah kajian berakhir, para santri Baitul Qur'an diarahkan untuk segera beristirahat agar dapat melaksanakan salat tahajud berjamaah. Pada waktu tahajud, mereka membaca satu juz Al-Qur'an yang dipimpin oleh Ustaz Aliyan dan Ustaz Reksa secara bergantian hingga menjelang subuh. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah.
Usai salat subuh, para santri diminta untuk membaca Al-Ma'tsurat pagi bersama-sama. Setelah itu, mereka bersiap untuk kembali ke asrama masing-masing dan melanjutkan aktivitas harian mereka.
Kegiatan mabit dan kajian ini memberikan motivasi bagi para santri untuk meningkatkan semangat dalam beribadah dan menghafal Al-Qur'an serta membantu mereka untuk lebih menghargai proses menghafal sebagai bagian dari ibadah yang harus dijalani dengan penuh syukur dan keteguhan hati.
Reporter: Sayyidah Nafisa Almarwan, KPI 3C.
Tidak ada komentar
Posting Komentar