Dakwahpos.com, Bandung - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) & Madrasah Nurul Ilmi Cibiru Wetan kembali menyelenggarakan KAHAS (Kajian Ahad Subuh), dengan mengangkat tema yang cukup menarik, yaitu "Musuh Tersayang." Kajian ini dipimpin oleh KH Nurdin Sa'bana, yang merupakan ketua DKM sekaligus kepala Madrasah Nurul Ilmi, Ahad (22/09/2024).
Dalam kajiannya, KH Nurdin menjelaskan makna "Musuh Tersayang" yang merujuk pada firman Allah dalam Surah At-Taghabun ayat 14, di mana Allah memperingatkan umat-Nya agar tidak menjadikan anak dan istri sebagai penghalang dalam beribadah. KH Nurdin memaparkan bagaimana keluarga, yang merupakan cinta dan anugerah terbesar dalam hidup, bisa menjadi ujian berat bagi seorang Muslim dalam menjalankan perintah agama jika tidak diatur dengan baik.
"Keluarga, terutama istri dan anak, bisa menjadi sumber kasih sayang terbesar, tetapi juga bisa menjadi tantangan terbesar dalam menegakkan ibadah kepada Allah. Bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara cinta dan tanggung jawab kepada Allah, itulah inti dari ayat ini," jelas KH Nurdin dalam kajiannya.
Selain menyoroti aspek-aspek spiritual, KH Nurdin juga memberikan nasihat praktis tentang bagaimana seorang Muslim bisa menjaga hubungan keluarga yang harmonis tanpa mengorbankan kewajiban agama. Kajian ini mendapat antusiasme besar dari para jamaah, yang sebagian besar adalah penduduk setempat, santri, dan pengurus DKM.
Setelah kajian yang penuh hikmah ini, acara ditutup dengan sarapan bersama yang diselenggarakan oleh DKM. Jamaah terlihat menikmati suasana kebersamaan sambil menikmati hidangan sederhana yang disajikan. Menurut panitia, kegiatan sarapan bersama ini dilakukan untuk mempererat silaturahmi antar jamaah setelah kajian.
"Acara ini tidak hanya memberi ilmu agama, tetapi juga menguatkan rasa kebersamaan di antara jamaah. Semoga kajian seperti ini dapat terus berjalan dan semakin banyak yang berpartisipasi," ujar salah satu pengurus DKM.
Acara KAHAS ini merupakan salah satu agenda rutin DKM Nurul Ilmi, yang diharapkan dapat terus menjadi media untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Dalam kajiannya, KH Nurdin menjelaskan makna "Musuh Tersayang" yang merujuk pada firman Allah dalam Surah At-Taghabun ayat 14, di mana Allah memperingatkan umat-Nya agar tidak menjadikan anak dan istri sebagai penghalang dalam beribadah. KH Nurdin memaparkan bagaimana keluarga, yang merupakan cinta dan anugerah terbesar dalam hidup, bisa menjadi ujian berat bagi seorang Muslim dalam menjalankan perintah agama jika tidak diatur dengan baik.
"Keluarga, terutama istri dan anak, bisa menjadi sumber kasih sayang terbesar, tetapi juga bisa menjadi tantangan terbesar dalam menegakkan ibadah kepada Allah. Bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara cinta dan tanggung jawab kepada Allah, itulah inti dari ayat ini," jelas KH Nurdin dalam kajiannya.
Selain menyoroti aspek-aspek spiritual, KH Nurdin juga memberikan nasihat praktis tentang bagaimana seorang Muslim bisa menjaga hubungan keluarga yang harmonis tanpa mengorbankan kewajiban agama. Kajian ini mendapat antusiasme besar dari para jamaah, yang sebagian besar adalah penduduk setempat, santri, dan pengurus DKM.
Setelah kajian yang penuh hikmah ini, acara ditutup dengan sarapan bersama yang diselenggarakan oleh DKM. Jamaah terlihat menikmati suasana kebersamaan sambil menikmati hidangan sederhana yang disajikan. Menurut panitia, kegiatan sarapan bersama ini dilakukan untuk mempererat silaturahmi antar jamaah setelah kajian.
"Acara ini tidak hanya memberi ilmu agama, tetapi juga menguatkan rasa kebersamaan di antara jamaah. Semoga kajian seperti ini dapat terus berjalan dan semakin banyak yang berpartisipasi," ujar salah satu pengurus DKM.
Acara KAHAS ini merupakan salah satu agenda rutin DKM Nurul Ilmi, yang diharapkan dapat terus menjadi media untuk memperdalam pemahaman agama dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar