Tragedi Memilukan Di Lapangan Hijau


Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi paling memilukan kedua dalam sejarah sepak bola dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menawaskan lebih dari 300 orang. Tidak kalah mengerikan tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, menewaskan 135 orang. Para suporter datang untuk mendukung pemain andalannya dari kubu Arema FC dan Parsebaya Surabaya.

Awal mula pertandingan berjalan damai, para suporter berteriak dengan semangat untuk mendukung para pemain. Tetapi, teriakan semangat itu berubah menjadi teriakan tidak berdaya. Kondisi lapangan menjadi tidak kondusif setelah sejumlah suporter langsung turun ke lapang untuk mengomentari hasil yang ada. Jumlah suporter yang turun ke lapangan semakin banyak sampai menghentikan pertandingan. Aparat keamanan melakukan pengamanan terhadap pemain untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Situasi semakin tidak terkendali hingga membuat aparat kepolisian menembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang membuat semua orang panik dan berusaha keluar dari Stadion.

Semua orang berlarian menuju pintu keluar, tapi beberapa pintu mengalami kendala yang membuat semua orang terjebak. Teriakan tidak berdaya karena sesak nafas serta menahan rasa sakit diinjak-injak. Tragedi ini sangat memilukan dan membuat 
Indonesia berduka.

Mencegah lebih baik daripada mengobati itu adalah pepatah yang sering didengar agar bijak mengambil keputusan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bisa saja tragedi mengerikan ini tidak terjadi bila supporter tidak terbawa emosi dan turun ke lapang untuk membuat keributan. Aparat bisa bersabar dan tidak langsung menembakan gas air mata karena akan membuat suasana semakin parah. Mempertanyakan hasil pertandingan sudah menjadi hal biasa dalam dunia sepak bola. 
Hak untuk bertanya tentu sangat diberikan secara luas, hak untuk mengkritisi juga tidak dilarang. Tetapi, bila pertanyaan kita dilontarkan dengan cara yang kurang efektif dengan turun ke lapang, membuat kita tidak bijaksana. Tragedi Kanjuruhan  ini adalah pembelajaran bagi semuanya.

Mari, harumkan nama Indonesia dengan sepak bola, tentunya dengan kondisi permainan yang kondusif. Jadilah bijaksana di lapangan hijau.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023