Ketika Gas Air Mata Jadi Deras Air Mata

1 Oktober 2022 seusai pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan Malang, terjadi tragedi memilukan yang membuat 132 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Negara Internasional menyatakan dukacita mendalam atas jatuhnya korban tersebut. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan hati dalam menghadapi musibah.

Anggapan umum adalah gas air mata yang kadaluauarsa, penggunaan gas air mata sudah dilarang oleh FIFA sebagai federasi induk dari sepak bola Internasional. Polri mengaku menggunakan gas air mata yang sudah kadaluarsa ini dalam membubarkan supporter mengklaim tidak efektif bahan kimianya. gas air mata yang sudah kadaluarsa bisa berdampak bahaya bagi tubuh.

Menurut Monica krauter seorang prof dari Simon Bolivar University, Gas air mata kadaluarsa bisa bahaya karena berakibat kebutaan permanen, luka bakar kimia dan asma. bahkan penggunaan gas air mata kadaluarsa bisa memicu keguguran, kejang-kejang hingga kematian.

Kronologi tragedi Kanjuruhan ini bermula ketika suporter yang tak puas dengan hasil pertandingan turun ke lapangan. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya masuk ke dalam kamar ganti. Akan tetapi, mereka dilempari botol air mineral oleh oknum suporter Aremania. Dua menit kemudian, pemain dan official Arema FC tengah berjalan menuju kamar ganti pemain. Saat itu, Aremania turun ke lapangan dan mendekati pemain dan official tim Arema FC.

Aparat keamanan kemudian menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter dari lapangan. Namun, tembakan itu tak hanya diarahkan ke suporter yang berada di lapangan, tetapi juga tribun penononton, sehingga membuat suporter di tribun panik. Saat itu, banyak suporter yang berjatuhan dari tribun, berdesak-desakan, hingga terinjak karena berebut keluar stadion. Penembakan gas air mata oleh polisi ke arah tribun penonton diduga memicu timbulnya banyak korban jiwa karena sesak napas dan berusaha keluar dari stadion. Semoga kejadian ini tidak pernah terulang lagi.

Nama : Puteri Noerwulan Ramadhani
Status : Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Alamat : Bandung Jawa Barat


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023