Tragedi Kanjuruhan, Tragedi Terparah sejarah Sepak Bola Indonesia



Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini digemari oleh semua kalangan, baik laki-laki maupun wanita, tua maupun muda, bahkan sampai anak-anak banyak yang gemar akan olahraga yang satu ini. Berbicara tentang klub sepak bola, tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas tentang
suporter. Suporter sepak bola dikenal fanatik terhadap pemain dan klub kebanggannya. Di Indonesia, terdapat banyak kelompok suporter yang terkenal akan loyalitas dan militannya. Deretan suporter seperti The Jak Mania(Persija Jakarta), Bobotoh(Persib Bandung), dan Aremania(Arema Malang) merupakan sedikit contoh dari kelompok suporter terkenal di Indonesia.

Awal bulan Oktober lalu, sepak bola dunia bersedih dan menyisakan luka yang amat mendalam setelah apa yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sebuah tragedi yang tidak ada yang menyangka akan menelan korban ratusan nyawa suporter Aremania itu. Menjadikan tragedi ini menjadi peristiwa terparah dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Sehabis pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, ribuan suporter Aremania masuk kedalam lapangan untuk mengekspresikan kekecewaannya. Lantas dalam kondisi seperti ini, petugas keamanan dan aparat kepolisian bergerak menenangkan mereka yang masuk ke lapangan agar suasana stadion kembali kondusif. Akan tetapi, banyaknya jumlah suporter yang masuk ke lapangan dan semakin anarkis dengan menyerang aparat keamanan. Dalam kondisi yang tidak seimbang antara jumlah petugas keamanan dan suporter, menyebabkan mereka kewalahan membendung suporter Aremania tersebut. Yang akhirnya memberikan tembakan gas air mata ke arah suporter, Langkah yang tidak diperbolehkan dalam regulasi FIFA terkait keamanan di dalam stadion.

Terbaru korban meninggal tragedi Kanjuruhan bertambah satu menjadi total 133 orang. Direktur RSUD Saiful Anwar, Malang, dr Kohar Hari Santoso mengatakan korban terbaru bernama Andi wafat setelah 17 hari dirawat di rumah sakitnya. CNN Indonesia (Selasa, 18/10/2022)

Tragedi kelam malam 1 Oktober itu masih menyisakan tanda tanya besar, siapakah yang paling bertanggung jawab atas tragedi ini?.

Sampai detik ini, sudah ada total 6 tersangka yang ditetapkan oleh pihak kepolisian, yaitu (AHL) Direktur Utama LIB , (AS) Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang, (SS) Security Officer. (WSP) Kabag Ops Polres Malang, (AKP BSA) Kasat Samapta Polres Malang dan (AKP H) Komandan Kompi Brimob Polda Jatim, dan dari pihak Aremania sampai saat ini masih belum diketahui siapa dalang dibalik tragedi itu.

Bukan tentang siapa yang salah, bukan tentang lempar tanggung jawab, dari kejadian kanjuruhan ini, sudah semestinya kita semua berbenah dan mengambil pelajaran agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya. mari merangkul tangan bersama-sama memajukan sepak bola Indonesia Tidak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa manusia.

 Habibullah Syahdan/ KPI 3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023