Sikap Arogan Berujung Fatal

  Oleh : Salma Nurhasanah

Berkendara di jalan raya dengan rasa aman dan nyaman merupakan harapan setiap orang. Harapan tersebut dapat terwujud jika pengendara memiliki kesadaran diri untuk mentaati peraturan lalu lintas. Hal ini terbukti ketika, tingkat kesadaran diri pengendara tinggi maka tingkat kecelakaan pun rendah.

Di Indonesia tingkat kecelakaan masih tinggi. Hal ini membuktikan bahwasannya tingkat kesadaran diri pengendara masih rendah. Sebagai contoh masih banyak pengendara yang ugal-ugalan dan  mengendarai kendaraannya di atas kecepatan normal.

Pada kasus kecelakaan angkot di Bandung tahun 2021 akibat supir mengendarai secara ugal-ugalan menyebabkan satu pengendara motor luka-luka dan satu pengendara lain meregang nyawa. Tindakan ini tentunya sangat merugikan. Selain rugi dalam hal materi, supir angkot juga terancam hukuman pidana atas apa yang telah beliau lakukan.
Dalam kasus lain pada bulan Juli tahun 2022 telah terjadi kecelakaan maut di daerah Mojokerto. Kecelakaan ini disebabkan oleh aksi kebut-kebutan yang dilakukan oleh pengendara motor sport. Terdapat satu korban meninggal dan dua korban luka-luka atas kecelakaan ini.

Bisa dibayangkan ketika seorang pengendara tidak memiliki kesadaran diri dan bersikap arogan di jalan raya hal fatal pun dapat terjadi. Bukan hanya harta saja yang hilang tetapi dapat menyebabkan kematian juga. Betul adanya bahwa jalan raya merupakan fasilitas umum yang disediakan negara tetapi bukan berarti seseorang dapat berlaku semaunya, karena segala sesuatunya memiliki aturan yang harus ditaati.

Salma Nurhasanah, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023