Sepak Bola Bukan Ajang Pertumpahan Darah

Oleh : Rivaldi

Beberapa pekan yang lalu terjadi kericuhan saat pertandingan persebaya vs arema.akibat dari kericuhan itu mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia.lebih parahnya lagi korban meninggal beberapa diantaranya adalah anak kecil.

Mengapa hal demikian bisa terulang kembali di dunia sepakbola indonesia?.Apakah karena kelalaian panitia penyelenggara?.atau karena ulah suporter yang membuat pihak keamanan bertindak lebih tegas? Tidak perlu mencari siapa dalang dibalik ini semua yang terpenting adalah masyarakat indonesia lebih dewasa lagi ketika tim kesayangannya mengalami kekalahan.

Bukan sekali duakali hal ini terjadi di indonesia.ada yang sampai memakan korban ada pula yang hanya mengakibatkan kerugian besar.suatu hal yang perlu di garis bawahi oleh semua masyarakat indonesia.

Rivalitas hanya berjalan 90 menit saja sisanya kita semua saudara.kalau saja semua orang menerapkan hal itu maka keributan antar suporter ini bisa di minimalisir.ketika sudah banyak korban maka yang dirugikan bukan hanya keluarga saja tapi nama besar klub tersebut akan rusak karena ulah oknum tersebut.

Mungkin perlunya tindakan tegas dari pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang lagi di indonesia.jika perlu ketika pertandingan besar alangkah lebih baiknya tidak di hadirkan penonton karena dari beberapa kasus kericuhan suporter terjadi ketika laga big match.mari kita bersama-sama membangun kedewasaan kita saat mendukung tim sepak bola kesayangan kita bertanding.

Mahasiswa KPI 3D UIN SGD Bandung


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023