Kamu Tertib, Keluarga Bahagia


Oleh : Salwa Nabilah S.C

Arogansi di Indonesia itu lebih dari sekedar budaya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan arogansi. Ya karena, pada dasarnya arogansi memang dibutuhkan. Arogansi adalah wujud loyalitas terhadap sebuah lembaga. Mungkin kalau sekarang disebutnya rasa cinta atau rasa memiliki, seperti layaknya bagian dari diri sendiri.

Namun arogansi juga bisa membuat diri sendiri dan orang lain susah. Apalagi jika sedang berlalu lintas di jalan. Penyebab sikap arogansi sendiri adalah lemahnya kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan, kurang nya rasa empati, serta penegakan hukum PASKA kejadian yang kurang tegas (Law Enforcement).

Banyak dampak dari arogansi di jalan. Misalnya, seperti kecelakaan lalu lintas. Hari demi hari sepertinya berita di semua media informasi memiliki kesamaan, isinya akan selalu ada yang berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas. Tidak hanya kendaraan seperti mobil ataupun motor saja, terkadang kendaraan seperti kereta dan pesawat pun ada.

Hal ini disebabkan karena pengguna jalan yang rata-rata memiliki arogansi dan egoisme tingkat tinggi. Tidak hanya pengemudi, penumpangnya pun memiliki sifat yang sama. Semua ingin mencapai tujuan dengan cepat dan tepat tanpa mempertimbangkan keselamatan.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari sikap arogansi tersebut. Yang pertama, rencanakan rute perjalanan, kita harus memastikan kapan kita akan berangkat dan mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai di tujuan. Agar saat di perjalanan kita tidak berada dalam tekanan karena ingin sampai dengan cepat dan tepat.

Yang kedua, hindari rute - rute macet ataupun tempat yang di kenal sebagai area yang sering terjadi kejahatan ataupun kecelakaan. Yang ketiga, tertib berlalu lintas, kita harus mematuhi rambu - rambu lalu lintas dan juga tata tertib lalu lintas agar perjalanan bisa menjadi aman. Ingatlah, bahwa keluargamu menunggu di rumah, jika

Salwa Nabilah S.C , Mahasiswa KPI UIN SGD

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023