Waspada Terkena GBS Di Kala Pancaroba



Guillain Barre Syndrom (GBS) merupakan penyakit yang menyerang saraf  tepi manusia akibat serangan virus yang nantinya akan menyebabkan peradangan hingga berakhir mengalami kelumpuhan . Kasus GBS dapat dikatakan langka dan jarang ditemukan. Akan tetapi, penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia .
Central Medical Mayo di Amerika Serikat, melakukan sebuah penelitian dan menyebutkan bahwa kasus GBS ini kemungkinan hanya menyerang 1 -7 orang dari seluruh penduduk bumi. Kejadian langka ini terjadi di Indonesia, yang mana penyakit ini telah menyerang Muhammad Azka Arriziq (4) dan Shafa Azalia (6).
Di musim pancaroba ini, berbagai penyakit mudah muncul misalnya seperti gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan. Sindrom Guillain Barre dipicu oleh infeksi virus pada saluran pernapasan ataupun saluran pencernaan tertentu. Oleh karena itu, seseorang akan lebih rentan terjangkit penyakit GBS jika memiliki daya tahan tubuh yang rendah dan kondisi tubuh tidak dalam kondisi prima terutama ketika musim pancaroba, dimana pada masa ini terjadi perubahan cuaca yang ekstrem. 
Gejala penyakit GBS ini pada mulanya yaitu akan mengalami kesemutan dari ujung tubuh dan akan mengalami nyeri serta kelemahan otot. Ini akan dialami oleh penderita selama hitungan jam atau bahkan hingga 2 minggu. Keluhan tersebut dapat berkembang dan menjalar ke seluruh tubuh sehingga anggota tubuh akan sulit untuk digerakkan atau disebut juga dengan kelumpuhan. Penderita akan kesulitan dalam berjalan, kesulitan dalam buang air, sulit bernapas hingga tak mampu melakukan aktivitas apapun. 
Langkah penanganan terhadap pasisen GBS yaitu dengan fisioterapi dan penggantian plasma darah guna menyaring plasma pengidap . Darah pasien GBS akan disaring terlebih dahulu dan akan dialirkan kembali ke tubuh pasien dengan menggunakan mesin khusus. Pengobatan ini harus dilakukan secara rutin dan teratur selama beberapa minggu setelah gejala teridentifikasi. 
Pencegahan penyakit GBS hingga kini belum ditentukan secara pasti akan tetapi ada beberapa alternatif untuk mengurangi resiko penyakit ini salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh terutama dimasa pancaroba seperti ini. Perbanyak mengonsumsi sayuran, buaha-buahan dan makanan yang mengandung protein. Selain itu, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 




Reporter
Risalina
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023