Waspada Pancaroba Gerbang Hidrometeorologi

Musim pancaroba kini tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Tak dapat dipungkiri perubahan cuaca ekstrem pun terjadi. Pagi sangat cerah namun, siang hari mendadak turun hujan deras bahkan tak jarang disertai angin kencang dan gemuruh. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi menyusul prediksi musim hujan yang akan datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini.

Mengutip dari konservasidas.fkt.ugm.ac.id, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin. Banyak bencana yang termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Nino, La Nina, longsor, tornado, angin puyuh, topan, angin puting beliung, gelombang dingin, gelombang panas, angin fohn (angin gending, angin brubu, angin bohorok, angin kumbang).

Dilihat dari penyebab terjadinya bencana hidrometeorologi, musim pancaroba tentu berkaitan erat dengan fenomena alam ini, salah satunya adalah adanya perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang kerap kali terjadi ketika musim pancaroba, selain itu penyebab lain terjadinya fenomena hidrometeorologi juga didukung oleh adanya perubahan tekanan udara yang mendadak, fenomena La Nina dan El Nino.

Dampak yang timbul dari bencana hidrometeorologi cukup merugikan masyarakat. Selain kerugian finansial yang dialami, kerugian material,sosial,dan jiwa juga akan dirasakan oleh masyarakat. Beberapa dampak bencana hidrometeorologi adalah kerusakan sarana dan prasarana umum, korban jiwa, timbulnya rasa trauma pada korban bencana, berbagai macam penyakit penyerta, dan lain sebagainya.

Oleh karena musim pancaroba menjadi salah satu penyebab adanya bencana hidrometeorologi, maka masyarakat perlu mewaspadai adanya bencana ini saat pancaroba. Selain itu pemerintah daerah perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana hidrometeorologi guna membangun kesadaran dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya bencana.




Allice Shetea Fatonah, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023