Waspada Bencana Alam Menjelang Musim Pancaroba

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi bahaya akibat pergantian musim dari kemarau ke penghujan atau biasa kita sebut musim pancaroba.


Pada bulan Oktober ini, beberapa daerah sudah memasuki musim penghujan. Sementara beberapa daerah lain sedang mengalami musim pancaroba, ada juga daerah yang masih dalam kondisi musim kemarau. Sebagian wilayah yang sudah mengalami musim hujan bahkan telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Sedangkan beberapa wilayah yang mengalami pancaroba telah mengalami perubahan angin menjadi kencang, yang berpotensi terjadinya bencana puting beliung. Perubahan musim yang ditandai dengan fenomena angina kencang ini tentunya bersifat merusak.


Kepala Stasiun Klimatologi menjelaskan, masuknya musim pancaroba ditandai dengan beberapa perubahan diantaranya hujan yang turun tiba-tiba. Ciri-ciri lainnya, dari gejala musim pancaroba antara lain, turunnya hujan dengan intensitas sedang sampai lebat dalam durasi yang relatif singkat yang bersifat sporadic (tidak merata), serta disertai banyaknya petir yang diikuti angin kencang.

Untuk itu masyarakat senantiasa terus waspada akan bencana alam yang akan terjadi menjelang musim pancaroba, dengan melakukan antisipasi yang akan meminimalisir korban jiwa bila mana bencana alam itu terjadi.


Beberapa bentuk waspada yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti, pembersihan saluran air, dapat dilakukan oleh masyarakat setempat maupun pemerintah dari masing-masing daerah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir saat musim hujan. Menebangh pohon-pohon besar yang berdaun lebat untuk mengantisipasi agar tidak roboh ketika terkena angina kencang atau bencana lain yang berkaitan dengan musim pancaroba. Namun ada beberapa daerah yang mungkin harusnya menjaga dan memelihara pohon-pohon besar untuk mengantisipasi agar tidak terjadi longsor. hal ini dapat dilakukan semua elemen masyakarat dan pemerintah demi keselamatan bersama.

 



Saddam Fajar Sidiq, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023