Virus dan Bakteri yang rentan timbul saat musim Pancaroba


 

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, dengan demikian setiap negara yang beriklim tropis pada umumnya memiliki dua musim diantaranya yaitu musim penghujan dan musim kemarau, namun ada juga yang disebut dengan musim pancaroba. Musim pancaroba adalah musim yang terjadi ketika perpindahan musim kemarau ke musim penghujan. Dengan demikian, karena terjadi perubahan suhu dan kelembaban yang signifikan mengakibatkan virus dan bakteri mudah dan leluasa berkembangng biak.

Berikut merupakan virus dan bakteri yang rentan timbul pada musim pancaroba :

1. Influenza

Gangguan saluran merupakan penyakit yang classic yang sering terjadi ketika musim pancaroba yang disebabkan oleh Virus Influenza. Virus tersebut cenderung menyerang saluran pernafasan diantaranya, hidung, tenggorokan. Virus ini bisa menyerang baik anak muda maupun lansia, pada umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirnya namun apabila dibiarkan dan tidak kunjung sembuh dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan yang terjadi di paru-paru.

2. Gangguan pencernaan (Diare)

Diare adalah buang air besar yang dialami seseorang dengan bentuk cair, hal tersebut terjadi karena adanya bakteri yang berkembang biak dan masuk kedalam tubuh yang kemudian menjadikan penyakit tersebut. Dari kelompok bakteri, ada empat jenis bakteri yang kerap ditemukan menjadi penyebab utama terjadinya kasus-kasus diare di berbagai belahan dunia, Keempat bakteri tersebut yaitu Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan E. Coli.

3. Demam berdarah dengue

Saat musim pancaroba, terutama awal memasuki musim penghujan, kasus demam berdarah atau DBD terjadi di berbagai daerah mengalami peningkatan. Kasus DBD dapat ditemukan hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Hal ini mungkin disebabkan karena  virus dengue dapat bertahan di iklim tropis dan semakin berkembang saat musim hujan.

Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi oleh virus dengue. Gejala DBD antara lain demam tinggi secara tiba-tiba, sakit kepala parah, nyeri di bagian belakang mata, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, mudah memar, munculnya bintik-bintik di kulit, hingga perdarahan ringan di sekitar gusi dan hidung. Yang perlu diwaspadai adalah komplikasi dari DBD, yaitu perdarahan berat, syok, hingga kematian.

Untuk mengurangi risiko terkena DBD, penting untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menyingkirkan barang-barang yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti kaleng, pot, atau ban bekas yang menampung air hujan. Jangan lupa juga untuk membersihkan bak mandi atau tempat minum binatang peliharaan secara teratur, serta menutupnya secara rapat.

4. ZikaVirus

Zika adalah virus yang disebabkan karena gigitan nyammuk, namun virus ini juga dapat ditularkan juga melalui hubungan sexual dan transfusi darah. Bahaya yang disebabkan virus ini adalah dapat menyerang ibu hamil dan menyebabkan microcephaly yaitu kepala bayi menjadi lebih kecil daripada semestinya. Saat penyakit musim pancaroba ini diderita, Anda akan mengalami demam, nyeri sendi, sakit kepala, ruam, gatal di seluruh tubuh, mata merah, nyeri otot, nyeri punggung, hingga nyeri pada bagian belakang mata. Gejala tersebut biasanya terjadi sekitar tujuh hari dan akan hilang dengan sendirinya. Anda disarankan untuk beristirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak air putih untuk meringankan gejala yang muncul.

Meski umumnya penyakit musim pancaroba tidak berbahaya, namun lebih baik melakukan upaya pencegahan, seperti menerapkan hidup bersih dan menjaga lingkungan tetap bersih. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjangkit berbagai penyakit yang kerap muncul di musim pancaroba.

Dan alangkah baiknya kita melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti :

1. istirahat yang cukup

2. Menerapkan pola makan sehat

3. Rutin berolahraga

4. Rutin meminum air putih

5. mengkonsumsi multivitamin.

Dengan demikian berikut usaha untuk menjaga kebugaran serta Kesehatan tubuh yang mana hal tersebut dapat mencegah datangnya penyakit.

 

Rifky Alauddin Nawwavi

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023