Strategi Pancaroba Guna Menggoda Konsistensi Pola Hidup Manusia

Musim Pancaroba yang sering kali dikhawatirkan oleh seluruh manusia karena dampaknya yang cukup membahayakan, selain berbahaya pancaroba juga membawa suasana gaduh karena keadaan yang tak menentu sehingga mengakibatkan aktivitas terhambat. Melihat arti dari "Pancaroba" itu sendiri adalah musim peralihan dari satu musim ke musim lain, yang ditandai dengan arah angin yang tidak teratur, cuaca panas dan kadang tidak menentu, angin besar (angin putting beliung), dan udara yang tidak enak dihisap karena adanya faktor peralihan musim.

Lantas muncul berbagai pertanyaan, seperti ; "Mengapa pancaroba sering kali dikaitkan dengan penyakit ?" sesuai dengan fakta yang saya saksikan sendiri, bahwa ketika kita mengalami peralihan musim ini, tak jarang orang yang terserang penyakit karena tidak adanya ke waspadaan diri dan persiapan diri ketika hendak masuknya musim pancaroba. Ke-lengahan itu bisa berakibat fatal dan bahkan bisa membahayakan diri sendiri, sehingga virus/penyakit yang dilahirkan dari pancaroba ini akan mudah masuk dan menularkan dengan mudah terhadap tubuh kita.

Ketika si penyakit hendak mulai menyerang tubuh, hanya respons dari tubuh kita lah penentunya, untuk bisa menghindari itu semua perlu adanya tekad untuk tetap bisa melindungi tubuh dari penyakit atau bahkan virus yang ditakuti oleh semua orang, yaitu dengan cara ; menjaga pola hidup sehat, pola makan yang teratur dan mengandung protein, hindari kebiasaan jorok/buruk seperti tidak membersihkan lingkungan sekitar, karena apa yang tubuh kita rasakan seperti itulah keadaan lingkungan yang hidup. Dengan menjaga pola hidup sehat dari ketiga sub diatas, kita bisa memulai dengan membiasakan diri agar supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut saya, adanya musim pancaroba ini adalah sebagai ajang menguji seberapa konsistennya dan sayangnya manusia terhadap tubuh mereka sendiri, karena mau se buruk apapun cuacanya jika kita bisa menjaga diri, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit-penyakit dan virus-virus yang ada akan kalah dengan respons tubuh ketika akan meyerang kita. Konsistensi sangatlah penting dalam tatanan kehidupan manusia guna melindungi dan menjaga diri, suatu hal (konsisten) jika didengar biasa saja, tetapi memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusia. Karena dengan adanya sifat ke- konsistenan dalam diri manusia bisa menetukan arah serta pilihan yang akan di alami sendiri.

Hidup ini pilihan "Life is choise" kita berhak menentukan kemana arah hidup kita bertuju, apakah akan terus berjuang menjaga diri, menjaga kesehatan diri, agar supaya segala macam hal yang kita ingin lakukan terselesaikan dengan mudah, apa ingin terus terpuruk sakit dengan penyakit dan virus- virus yang hidup dalam diri kita ? kita tinggal memilih saja, menjaga diri melalui pola hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan yang buruk, tidak adanya ke waspadaan diri atau membiasakan kebiasaan buruk menjadi habit sehingga akan sangat membahayakan diri kita sendiri.

Perubahan iklim memang dipahami akibat efek gas rumah kaca yang bersumber dari perilaku manusia yang tidak arif terhadap lingkungan, dan lagi-lagi ini adalah ulah dari manusia sendiri, juga sebenarnya perubahan iklim ini bukan suatu hal yang aneh, melainkan sudah menjadi keseharian bagi manusia menghadapi iklim seperti ini. Dengan kondisi suhu, cuaca, suasana yang tidak enak, ini sudah menjadi makanan sehari-hari manusia dan suatu yang tak lazim lagi untuk mereka rasakan, tak heran dengan keadaan cuaca yang cukup ektrem ini manusia seringkali merasakan cuaca yang sangat panas atau dingin, bahkan kemarau yang berkepanjangan.

Melihat dari hal yang tak lazim lagi bagi manusia dengan munculnya pancaroba, jangan menjadi alasan kita untuk lengah dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, karena kita tidak tahu kepada siapa dan kapan penyakit itu akan meyerang, sifat konsistensi diri dalam menjaga pola hidup serta waspadadalam menanggulanginya itu harus tetap di tekadkan dalam diri guna menjaga kesejahteraan tidak hanya bagi diri sendiri melainkan lingkungan sekitar. (hubbu minna-nas dan hubbu minna-l'alam)

 

Silmie Rusydiani Sholihah

Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati

Bandung, Jawa Barat

Jalancagak, Des. Maruyung Kec. Pacet Kab. Bandung

081324960958

silmierusysh@gmail.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023