Stop Pelecehan Seksual Dalam Media Sosial

Pelecehan seksual adalah sebuah perilaku menyimpang atau perilaku yang tidak menyenangkan dan dapat mengganggu seseorang bahkan dapat menimbulkan trauma baik secara fisik maupun psikis. Pelecehan seksual bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, baik di kendaraan umum, di sekolah, di lingkup kerja, dan di tempat lainnya bahkan melalui media sosial. Artinya tanpa harus bertemu, si pelaku dapat menyalurkan perbuatan kejinya tersebut.

Ada beberapa jenis pelecehan seksual yang perlu kalian ketahui, antara lain:

Pelecehan gender (Pernyataan dan perilaku seks yang menghina atau merendahkan wanita. Contohnya termasuk komentar yang menghina, gambar atau tulisan yang merendahkan wanita, lelucon cabul atau humor tentang seks atau wanita pada umumnya), Perilaku menggoda (Perilaku seksual yang menyinggung, tidak pantas, dan tidak diinginkan. Contohnya termasuk mengulangi ajakan seksual yang tidak diinginkan, memaksa untuk makan malam, minum, atau kencan, mengirimkan surat dan panggilan telepon yang tak henti-henti meski sudah ditolak, serta ajakan lainnya), Penyuapan seksual (Permintaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan janji imbalan. Rencana mungkin dilakukan secara terang-terangan atau secara halus), Pemaksaan seksual (Pemaksaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan ancaman hukuman. Contohnya seperti evaluasi kerja yang negatif, pencabutan promosi kerja, dan ancaman pembunuhan.), Pelanggaran seksual (Pelanggaran seksual berat seperti menyentuh, merasakan, atau meraih secara paksa atau penyerangan seksual)

            Pelecehan seksual pada mulanya hanya dijumpai saat korban dan pelaku bertemu secara langsung baik di tempat kerja, tempat pendidikan, jalan, angkutan umum dan lainnya . namun, seiring dengan lajunya perkembangan teknologi pelecehan seksual atau perbuatan tak senonoh tersebut dapat kita lihat di dunia maya. Banyaknya pelecehan seksual di media sosial dapat dibuktikan dari makin merebaknya perempuan yang depresi hingga memutuskan untuk mati bunuh diri , karena mendapati komentar buruk di platform media sosial. Selain itu, begitu banyak individu khususnya perempuan yang menganggap bahwa dirinya tidak memiliki kecantikan dan memaksakan perekonomian untuk tetap terlihat sempurna dan trendi di media sosial, yang sangat timpang dengan keadaan aslinya didunia nnyata. Dengan demikian, sangatlah banyak individu (perempuan) yang kehilangan jati dirinya untuk memaksakan kehidupannya demi terlihat sempurna dimedia sosial. Pelecehan seksual dimedia sosial yang menimpa perempuan ini dapat dijumpai dari mulai komentar buruk sampai dengan pesan pribadi atau pesan video yang berisikan konten tidak senonoh.

            Agar tetap nyaman menggunakan media sosial dan terhindar dari pelecehan seksual, setidaknya harus menerapkan beberapa hal, yakni pertama Jika ada yang mengirim pesan dan mulai aneh, lebih baik abaikan saja pesan itu, jangan pernah mencoba untuk membalas pesannya, kedua Jangan terlalu dekat dengan seseorang yang dikenal lewat sosial media, karena pada dasarnya kita tidak mengetahui apa maksud orang itu mendekati kita, dan ketiga Jika sudah terlanjur dekat, dan ada gelagat yang ditunjukkannya mulai aneh dan mengarah kepada pelecehan seksual, jangan takut untuk memblokir akun itu agar terhindar dari pelechan seksual ini.

Rifaldi Andzani

Mahasiswa Jurusan KPI, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023