Pancaroba Menjadi Ancaman Kesehatan Lain Di Masa Pandemi

Musim pancaroba adalah musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain, biasanya terjadi pada bulan Maret sampai April (yang merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau) dan pada bulan Oktober sampai Desember (peralihan dari musim hujan ke musim kemarau). Musim pancaroba biasa ditandai dengan cuaca yang berubah ubah dan cenderung tidak bersahabat seperti angin kencang, hujan disertai petir dan tiupan angin yang kencang, udara yang terasa panas, arah angin yang tidak teratur, bahkan dapat menyebabkan badai sekalipun.

 

Musim pancaroba merupakan hal yang lumrah bagi mereka yang tinggal di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Walaupun hal yang lumrah tapi kita tidak bisa menganggap pancaroba adalah hal yang sepele apalagi kita ketahui bersama bahwa dampak yang disebakan oleh musim ini sangat merugikan.

 

Saat musim ini berlangsung perubahan suhu bisa berubah secara drastis dalam kurun waktu relatif singkat yang dapat membuat imunitas tubuh kita menurun akibatnya kita akan mudah terserang penyakit. Masyarakat diharapkan untuk terus waspada dan selalu berhati-hati serta meningkatkan kesadarannya mengingat masih banyak dari kita yang menganggap pancaroba ini adalah hal yang sepele. Apalagi Saat ini kita masih dalam suasana pandemi covid 19 yang mengharuskan kita untuk menjaga daya tahan tubuh secara ekstra.

 

Penyakit yang rentan terjadi di masa pancaroba adalah penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), influenza/flu-pilek, nyeri sendi, chikungunya, asma, gangguan percernaan dan penyakit pernapasan lainnya. Pada saat pancaroba seperti ini sakit flu adalah jenis penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat kebanyakan. Bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah tropis yang kaya akan sinar matahari, sakit flu adalah hal yang biasa. Tetapi apabila sakit flu bertambah parah dan disertai dengan penyakit lain yang semakin dapat memperburuk kondisi tubuh segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat jangan dibiarkan terus menerus atau akan menjadi fatal akibatnya.

 

Selain menyebabkan penyakit, musim pancaroba juga dapat menyebabkan bencana alam yang sangat merugikan seperti angin puting beliung, banjir bandang, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga kekeringan. Bahkan tingkat kecelakaan lalu lintas pada musim ini meningkat dikarenakan jalan yang licin sehingga tak jarang menelan korban jiwa.

 

Menjaga kesehatan dan selalu waspada serta cepat tanggap dalam menghadapi situasi apapun adalah hal yang paling utama apalagi pada saat pandemi seperti ini, agar kita tetap dapat beraktivitas seperti biasa serta diharapakan dapat melakukan berbagai pencegahan untuk meminimalisir berbagai kerugian yang ditimbulkannya.

 

Hindun Suaidah Dini Nasution

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023