Melestarikan Lingkungan Untuk Kemaslahatan Bersama Agar Terhindar Dari Bencana

Pelestarian lingkungan adalah rangkaian usaha untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan berhubungan dengan kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain. Sedangkan daya tampung lingkungan, berhubungan dengan kemampuan lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan komponen lain yang masuk ke dalam lingkungan.
Melakukan pelestarian lingkungan hidup bukan berarti manusia tidak boleh memanfaatkan lingkungan. Pelestarian lingkungan hidup berarti memanfaatkaan lingkungan secara bijak agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Sebagian besar makhluk di bumi ini bergantung dari alam, seperti bergantung pada air, oksigen, sayur-sayuran, pepohonan dan sebagainya. Maka dari itu kegiatan melestarikan alam perlu dilakukan oleh semua orang agar alam tetap terjaga ketersediaan sumber dayanya. Peran manusia sendiri sangatlah penting dalam keberlangsungan alam sekitar. Sudah sepatutnya setiap orang menjaga kelestarian alam dengan baik dari hari ke hari.
Apa yang terjadi di alam semesta ini banyak sekali kontribusi manusia. Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang dan tanggungjawab untuk melestarikan alam agar tercipta keseimbangan dan keharmonisan. Tetapi yang terjadi sebaliknya, manusia bukan menciptakan harmoni yang indah, dengan alasan menjaga kesinambungan hidup memperlakukan alam ini dengan semena-mena. Bumi dikuras habis-habisan, hutan dan gunung digunduli, hasil laut diambil dengan berbagai macam cara. Akhirnya muncul berbagai macam bencana alam seperti yang terjadi akhir-akhir ini.
Selama ini yang terjadi adalah potensi alam dieksploitasi habis-habisan tanpa menghiraukan efek samping yang ditimbulkan. Bahkan tidak mempedulikan betapa banyak spesies yang ada di alam ini menjadi langka. Padahal satu saja makhluk itu hilang (dalam arti punah), kita telah merusak keseimbangan alam. Kecuali kepunahan itu disebabkan secara alamiah karena ketidakmampuan beradaptasi dan ini memang tidak dapat dihindari. Tetapi jika terjadi dalam keadaan yang tidak wajar, akibat ulah manusia, ini yang menjadi persoalan.
Pengrusakan hutan bukan hanya menyebabkan semakin langkanya berbagai spesies binatang. Tetapi tentu saja secara otomatis menyebabkan kepunahan berbagai spesies tumbuhan. Padahal salah satu fungsi tumbuh-tumbuhan adalah sebagai paru-paru dunia penyerap karbondioksida di udara. Apalagi saat ini akibat banyak kenderaan bermotor atau industri-industri sebagai penyumbang utama karbondioksida di udara, maka karbondioksida menjadi berlebih. Ini sebagai salah satu penyebab suhu bumi meningkat. Akibatnya terjadilah perubahan iklim yang sangat ekstrim seperti yang kita rasakan saat ini. Masalah ini sudah menjadi agenda pembicaraan penting para pemimpin dunia.
Kemudian, akibat hutan dibabat habis-habisan, juga sangat berefek pada ketidakmampuan tanah menyerap air hujan. Ketika curah hujan sangat besar, maka terjadilah bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor di mana-mana. Di sinilah kemudian menjadi tidak adil. Sebab pelaku perusak hutan biasanya sekelompok atau sebagian orang saja. Mereka menikmati keuntungan sendiri bersama keluarga. Sementara bencana dinikmati oleh mereka yang hidup di lereng-lereng gunung atau di daerah perkampungan.
Artinya menjaga kelestarian alam terutama dunia tumbuh-tumbuhan itu bukan hanya untuk mencegah terjadi bencana alam saja. Tetapi juga ada potensi lain yang luar biasa pada tumbuh-tumbuhan tertentu. Bila dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka ini juga akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Rifaldi Andzani
Mahasiswa Jurusan KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023