Konsumsi Vitamin-C Pasca DBD Saat Musim Pancaroba

Nyamuk Aedes Aegypti atau yang biasa disebut nyamuk demam berdarah dapat berkembang biak secara bebas terlebih di musim pancaroba. Pergantian musim kemarau menuju musim hujan atau bahkan sebaliknya menghasilkan tempat yang tidak terawatt dan kumuh. Tempat yang seperti inilah yang nantinya akan menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. Aktivitas yang padat membuat kita terkadang lalai akan kebersihan rumah dan tempat yang kita singgahi.

Gigitan nyamuk Aedes Aegypti beresiko tinggi menularkan virus DBD (Demam Berdarah Dengue) kepada manusia. Penderita yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam yang tinggi, nyeri otot dan tulang sendi, bintik-bintik di sekujur tubuh, dalam kondisi yang sangat parah penderita akan mengalami pendarahan, muntah, gangguan jantung dan paru-paru.

Untuk mengatasi hal tersebut, para dokter menganjurkan untuk melakukan terapi simptomatis dan terapi rehidrasi. Terapi dilakukan dengan memberikan cairan kepada pasien atau air putih serta melakukan istirahat yang panjang.

Selain hal tersebut, pasien juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan Vitamin C, salah satunya Vitamin C dari guava dan Jambu Biji. Asam askorbat (Vitamin C) pada guava berfungsi untuk menyembuhkan luka, dan membantu memproduksi sel darah merah. Selain guava, pasien yang terjangkit virus DBD dianjurkan mengkonsumsi jenis Vitamin C lainnya.

"Jangan bergantung hanya dari vitamin jambu biji saja, makanan sehat yang lain juga baik dan bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh" Ujar Prof DR. Dr. Sri Rejeki dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak. FKUI-RSCM.

Walaupun pasien DBD akan sembuh dengan sendirinya, setelah 7 hari terjangkit virus, kita tetap harus berupaya untuk melewati masa-masa kritis pasien DBD, dan mengatasi sisa-sisa gejala pasca DBD, salah satunya mengkonsumsi Vitamin C.

 

Cahya Puspita Azzahra Mahasiswi KPI UIN BANDUNG

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023