Ibu Pertiwiku Sedang Berduka

Banyak sekali bencana yang terjadi di tanah airku. Ya, awal tahun yang disambut oleh berbagai macam bencana dan kejadian, yang dimana pada sebuah cetatan mengatakan jika pada bulan januari tahun 2021 saja sudah terjadi sebantak 227 bencana yang terjadi. Baik dari bencana banjir, tanah longsor, kebarakan hutan dan lahan, gempa bumi, angin puting beliung dan gelombang pasang dan abrasi. Tidak dapat dibayangkan seberapa berdukakah masyarakat tanah air di awal tahun.

Tidak hanya awal tahun saja, pada bulan-bulan berikutnya pun banyak kejadian bencana-bencana alam yang telah memakan banyak korban. Tak lagi sudah setahun tanah airku ini di serang oleh sebuah virus yang bernama Covid-19. Banyaknya duka yang telah menyelimuti ibu pertiwi kita. Namun perlakuan kita terhadap ibu pertiwi yang masih saja tidak peduli.

Bencana yang terjadi di tanah air kita merupakan salah satu dampak dari perlakuan kita terhadap alam. Kurangnya menjaga alam ini agar terawat dan bersih, membuat alam merasa marah atau murka. Seperti hal yang telah kita lakukan terhadap alam yaitu penebangan hutan secara liar, kemudian mengurangi daerah penyerapan air serta mengotori alam dengan sampah dan masih banyak lagi. Perlakuan kita yang tidak imbang terhadap alam membuat putusnya rantai ekosistem di alam.

Akhir tahun saat ini, ibu pertiwi pun sedang sangat berduka. Bencana alam yang telah terjadi di akhir bulan ini membuat suatu kecemasan dan kehawatiran serta ketakutan akan bencana yang akan datang. Berbagai macam prediksi, mitigasi dan penanggulangan bencana selalu terdengar oleh telinga. Semua masyarakat yang diharuskan memiliki sebuah kesiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi sebuah bencana yang dimana kita pun tidak tahu kapan bencana itu terjadi.

Cepat pulih tanah airku. Cepat membaik, dan cepatlah sadar para manusia yang tinggal di tanah air Indonesia yang dahulu sangat terlihat indah dan dikagumi, namun saat ini hampur hilang keistimewaan itu hanya karena kerakusan dan ketamakan seorang manusia akan kekuasaan dan kepemilikan lebih.

 

Oleh Sindy Maulia Herdiyanti

Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Sent from Mail for Windows

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023