Gotong Royong Bangkit dari Duka Bencana Alam

Indonesia kembali berduka. Pasalnya, setelah rentetan bencana alam yang terjadi di awal tahun, kini banjir bandang dan tanah longsor tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Peristiwa ini, tentu meninggalkan sederet dampak yang luar biasa. Yang mana, ini menjadi duka yang mendalam bagi saudara kita yang tengah berjuang menghadapinya. Oleh karena itu, perlu kita kobarkan kembali semangat gotong royong. Sebab, duka bencana saudara kita di Indonesia, merupakan duka kita bersama.       


Namun, terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor pada dasarnya mengingatkan kita agar lebih peduli terhadap alam. Penebangan hutan secara liar, serta saluran air yang kurang memadai, di antaranya merupakan sebab-sebab terjadinya banjir sehingga akhirnya membawa bencana. Di samping menjadi momen evaluasi bersama agar lebih peduli terhadap keseimbangan alam, terjadinya bencana juga mengajak kita kembali memperkuat ikatan kesetiakawanan dan memperkokoh persaudaraan.


Kondisi ini menuntut pihak berwenang, serta masyarakat luas, untuk tanggap dan peduli dalam berpartisipasi mengupayakan secara cepat dan tepat penanggulangan terhadap korban. Maka dari itu, yang dibutuhkan adalah jiwa kamanusiaan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini lah yang perlu diimplementasikan, dengan satu cara, yaitu menggunakan budaya gotong royong.


Gotong royong tentu bukan suatu hal baru bagi masyarakat kita. Bangsa ini telah mengenal istilah "gotong royong", jauh sebelum negara ini merdeka, dan dengan semangat gotong royong atau semangat kebersamaan lah yang akhirnya mengantarkan bangsa ini ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Hal ini tentu merupakan warisan yang sangat baik, yang perlu kita lestarikan dan terus menjadi budaya agar tetap mengakar dalam masyarakat Indonesia.


Dengan begitu, bencana ini dapat kita lalui bersama dengan spirit gotong royong. Yang mana, semangat dan energi untuk saling peduli dalam membantu dan menolong para korban tanpa melihat hubungan darah, etnis, dan agama.  Gotong royong harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, terkhusus para penyelenggara negara. Sebab, gotong royong berarti memikul bersama beban negara dan bangsa ini.

 


Saddam Fajar Sidiq, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023