Empat Belas Hari dalam Kurung

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, Indonesia mengalami kenaikan terpapar Covid-19 yang begitu signifikan. Akses keluar-masuk semakin diperketat demi menjaga agar tidak terlalu seringnya mobilitas besar-besaran, baik bagi warga negara Indonesia sendiri, maupun warga negara asing. Maka oleh karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan baru, yakni karantina, bagi siapapun yang sudaah berpergian jauh.

Malapateka pandemi ini juga jelas sekali, banyaknya masyarakat Indonesia yang meninggal menimbulkan duka terdalam. Meskipun bukan sanak saudara dan keluarga, tetapi kehilangan orang-orang yang dicintai sama-sama dirasakan oleh kami semua. Belum lagi dengan perekonomian lumpuh, bukan hanya di negara kita yang masih terbilang negara berkembang, negara adidaya sekalipun, sekelas Negara Amerika mengalami setidaknya krisis moneter hingga minus tiga koma lima persen pada tahun 2020.

Harapan dan doa-doa terus terpanjat, kami ingin dunia pulih kembali. Merangkak perlahan pun tak masalah, konsekuensi apapun akan kami jalani agar terciptanya Indonesia tanpa masker lagi. Penghujung tahun 2021 hampir seluruh dari warga Indonesia sudah terverifikasi mengikuti vaksinasi, ini langkah awal bagi kami menjalani new normal.

Semua protokol kesehatan semakin diperketat, bukan hanya di kota-kota besar. Penerapan karantina ini pun dipercaya agar memutus tali rantai penyebaran. Terlebih lagi, melihat situasi dari negara-negara lain yang mendapat kabar akan varian covid yang baru. Tentu saja ini menggegerkan dunia kembali.

Empat belas hari dalam kurung, pemutus rantai penyebaran Covid-19.


Banafsha Saffa, Mahasiwi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023